GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim bersama BNPB terus memaksimalkan koordinasi untuk melakukan percepatan tanggap darurat pasca-gempa di Pulau Bawean, Gresik. Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, turut serta mengawal rapat koordinasi tanggap bencana pascagempa bumi bersama pihak terkait, Senin (25/3/2024).
Ia memastikan, beberapa poin percepatan tanggap bencana telah dilakukan, meliputi pemenuhan kebutuhan logistik, mulai dari permakanan, kesehatan dan peralatan tidur bagi penyintas. Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini pihaknya juga memastikan bahwa Pemprov Jatim siap untuk membantuk rekonstruksi bangunan terdampak.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Jadi yang sudah dilakukan adalah Tagana menyiapkan dapur umum. Termasuk kebutuhan seperti tenda dan tim medis sudah dilakukan. Bahkan mengirim tambahan logistik serta tim dari BPBD Jatim dan relawan untuk membantu proses pemulihan pasca bencana," kata Adhy.
Agar ketersediaan logistik tercukupi, ia menyatakan Pemprov Jatim mengirim sejumlah bahan logistik dan personil dari BPBD untuk terjun ke lokasi melakukan assesmen.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Siang ini, kapal kembali berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak membawa seluruh bantuan dan personil," tuturnya.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim bersama BPBD, PUPR dan stakeholder lainnya akan segera melakukan assesmen di 7 daerah, yaitu Gresik, Tuban, Lamongan, Pamekasan, Bojonegoro, Sidoarjo, dan Surabaya.
"Karena berdasarkan data yang terhimpun, total ada sebanyak 2.573 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 1.332 unit rumah rusak sedang dan 774 rumah rusak berat. Kemudian, 91 unit sekolah, 5 unit rumah sakit, 24 unit gedung perkantoran, 183 unit tempat ibadah, 1 unit kandang ternak dan 3 unit sepeda motor," urai Adhy.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Khusus perbaikan rumah atau bangunan milik masyarakat, ia mengatakan Pemprov Jatim akan memberikan bantuan stimulan berupa semen dan atap.
"Selain itu, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan renovasi rumah untuk rekonstruksi akibat gempa kategori berat senilai Rp60 juta, rumah kategori sedang Rp30 juta, dan kategori ringan Rp15 juta," katanya.
Percepatan mitigasi pasca bencana, lanjut Adhy, terus dilakukan melalui sinergitas dan kolaborasi antara Provinsi Jatim dengan BNPB, Basarnas, Dandim, Polsek dan stakeholder serta mitra kerja dari BUMN guyub rukun serta sigap memberikan bantuan.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
"Sinergitas dan kolaborasi antara pusat, provinsi dan daerah mengatasi bencana gempa bumi sangat baik," tuturnya.
Menurut dia, sistem penanggulangan bencana sudah berjalan dengan baik. Tim rescue juga melakukan penyelamatan dan tindakan reaksi cepat dengan melakukan asesmen.
"Termasuk menyediakan tenda dan menyiapkan trauma healing bagi mereka yang mengalami trauma khususnya perempuan dan anak-anak di Pulau Bawean," pungkasnya.
Baca Juga: Komitmen Pj Gubernur Jatim di Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional 2024
Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, meminta kepada seluruh kepala daerah dan jajaran di masing-masing Kabupaten dan Kota agar melaksanakan tanggap bencana pasca gempa bumi dengan baik.
"Memastikan kebutuhan dasar para penyintas bencana terpenuhi. Jangan sampai masyarakat sudah rugi material dan bangunan, ketika di pengungsian tidak terpenuhi dan terbatas. Ini tidak boleh terjadi," ucapnya.
Baca Juga: Jatim Borong Penghargaan di ADWI 2024, Adhy Karyono Ucapkan Syukur dan Terima Kasih
"Tenda itu paling penting, kemudian kebutuhan spesifik seperti makanan bayi, pakaian wanita, alat pembersih, pampers, pembalut, MCK semuanya harus tersedia dengan layak," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut turut diserahkan bantuan dukungan dana operasional yang diserahkan Kepala BNPB dan Pj Gubernur Jatim.
Masing-masing bantuan diserahkan kepada, Kepala BPBD Jatim senilai Rp250 juta, Bupati Gresik uang senilai Rp250 juta logistik dan peralatan, Pj Bupati Lamongan senilai Rp200 juta dan peralatan, Asisten I Kota Surabaya senilai Rp200 juta dan peralatan serta uang senilai Rp 150 juta masing-masing untuk Dandim dan Polsek Gresik.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
"Ada beberapa bantuan yang bisa digunakan. Kalau kurang bisa mengajukan kembali," tutupnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News