Selain itu, juga ditemukan 5 sopir yang gula darahnya tinggi di atas 200 mg/dL. Sedangkan sopir bus yang kolesterolnya tinggi di atas 200 mg/dL hanya 2 orang.
Ia mengatakan, temuan ini akan ditindaklanjuti bersama Dishub Jatim untuk mensosialisasikan kepada para sopir agar rutin menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Tensi tinggi bahaya untuk driver. Efek darah tinggi macam-macam, kalau tidak pernah diobati bisa terjadi stroke atau serangan jantung saat berkendara," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Dalops UPT P3 LLAJ Mojokerto Dishub Jatim, Akhmad Yazid menjelaskan semua bus antar kota dalam provinsi yang transit di Terminal Kertajaya dinyatakan layak jalan.
Ia menyebut, pihaknya hanya menemukan 1 bus yang bandel menggunakan klakson telolet atau basuri. Padahal klakson jenis itu, dilarang oleh Kemenhub.
"Klakson telolet sebenarnya sudah dilarang, tapi kewenangan kepolisian untuk menindak. Tadi sudah kami beri peringatan agar dilepas karena memang sudah dilarang," ujarnya.
Hingga H-6 Lebaran, Yazin mengaku belum terlihat lonjakan pemudik Terminal Kertajaya Mojokerto.
"Sudah ada peningkatan, tapi belum signifikan. Perkiraan kami (lonjakan pemudik) mulai tanggal 5 setelah libur sekolah," tandas Yazid. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News