TIMOR TENGAH UTARA,BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara halal bihalal dan Harlah ke 78 Muslimat NU se Daratan Timor,Sabtu (11/5/2024) malam.
Acara digelar di Halaman Masjid Al Muhajirin, Kefamenanu, Kab Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Relawan Gus E Gelar Rakor di Sidoarjo untuk Kemenangan Bunda Khofifah-Mas Emil
Dalam sambutannya, Khofifah mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu jalinan persaudaraan yang erat, mencapai satu tujuan menjadi negara yang lebih maju makmur sejahtera.
“NU ini umurnya 101 tahun, Muslimat NU usianya 78 tahun. Kami menjadi bagian yang punya tugas menjaga bangsa dan negara . Bagaimana kita menjaga Indonesia tetap membangun persatuan dan persaudaraan dengan kesolidan yang tinggi,” kata Khofifah.
Menurutnya, persatuan warga bangsa Indonesia yang memiliki 714 suku adalah nikmat Allah yang besar yang harus dijaga dan dirawat bersama.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
Hal ini tidak berlebihan, karena berkaca dari sejumlah negara lain di dunia, banyak negara yang jumlah sukunya jauh lebih sedikit namun justru terpecah belah.
Misalnya Afganistan, yang memiliki tujuh suku, namun ketika terjadi konflik, tidak terselesaikan dan justru menajam dan berkepanjangan hingga akhirnya menimbulkan perpecahan bangsa. Yang akhirnya mengakibatkan pemerintahan jatuh ke tangan Taliban.
Begitu juga dengan Srilanka, warga bangsa Srilanka hanya terdiri dari dua suku yaitu Sinhala dan Tamil.
Baca Juga: Warga Nganjuk di Pasar Berbek Nganjuk Full Senyum Disambangi Khofifah, Tukang Becak: Lanjutkan Bu!
Namun susah keduanya untuk akur dan meletus perang saudara. Begitu juga dengan Palestina yang memiliki dua partai yaitu Hamas dan Fatah, yang tidak mudah untuk bersatu.
Namun Indonesia yang terdiri dari 714 suku bangsa dan tetap bersatu dalam persaudaraan hingga usianya yang ke 78 saat ini ditegaskan Khofifah adalah kondisi yang harus disyukuri dan dijaga dengan seluruh jiwa raga.
“Kita patut bersyukur bahwa diantara 714 suku bangsa kita, yang dicari selalu adalah persamaannya bukan perbedaannya. Ini menghasilkan persambungan dan ukhuwah antara satu dengan yang lain,” tegas Khofifah.
Baca Juga: Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern dan Berteknologi Tinggi di Ponpes Dalwa Bangil
“Persambungan pemikiran, persambungan program, persambungan gerakan,” imbuhnya.
Untuk itu, pada Muslimat se daratan Timor, Khofifah memberikan pesan agar jamaah yang identic dengan warna hijaunya ini untuk tak segan berkolaborasi dengan elemen lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Termasuk salah satunya dalam mencapai gerakan nasional yang digaungkan Muslimat NU yaitu memberantas stunting.
Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil
Gerakan ini sudah dideklarasikan bersama oleh Muslimat NU saat puncak peringatan Harlah ke-78 di Gelora Bung Karno.
Bahwa Muslimat NU akan menjadi garda terdepan bersama pemerintah untuk mewujudkan zero stunting.
“Kita ingin turut serta mewujudkan zero stunting di Indonesia. Maka salah satu gerakan yang menurut kami mudah tapi berdampak signifikan, yaitu sedekah satu butir telur satu hari bagi jamaah Muslimat NU,” tegasnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
“Muslimat kenal dengan PKK, maka ayo disinergikan. Peta anak yang terindikasi stunting di setiap desa dan kelurahan saya rasa sudah ada. Maka Muslimat NU dan Pemkab TTU juga PKK dan ormas perempuan yang lain ayo bergandengan tangan untuk memberantas stunting,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Bupati TTU Juandi David Beserta Ibu Elvira Ogom, Wakil Bupati TTU Eusabius Binsasi dan Ibu Susana Binsasi, Ketua DPRD TTU Hendri Kusbana, Ketua Pengadilan Agama TTU Syahirul Alim, Kasdim 1618 TTU Mayor Inf Hardani, Wakapolres TTU Kompol Matheus Anus, SH. MH juga Plh Ketua PWNU NTT KH. Ghulam Mansyur Ibrahim dan lain-lain. (dev/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News