Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya

Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya Ilustrasi

TAIYUAN, BANGSAONLINE.com – Ini peristiwa memilukan. Seorang ayah berlutut minta maaf ke putrinya yang masih remaja. Ayah itu melakukan perbuatan tak pantas tersebut karena ia tak bisa membelikan terbaru untuk putrinya. Kini video dramatis itu viral di dunia maya.

Video ini pun memicu perdebatan.

Baca Juga: Masih Ada Bug di iOS 18.2.1, Begini Cara Mengatasinya

Dilansir Tempo, video tersebut diambil oleh seorang pejalan kaki di Taiyuan pada 4 Mei 2024. Dalam klip tersebut, seorang gadis remaja terlihat berteriak pada ayahnya karena tidak bisa membelikannya .

"Orang tua lain dapat membelikan anak mereka . Kenapa kamu tidak punya uang?" bentak gadis itu bertanya kepada ayahnya.

Si ayah tak bisa berbuat apa-apa karena tak punya uang. Ia kemudian berlutut sebagai cara untuk meminta maaf karena tak punya uang. Tampaknya sang putri merasa malu atas tindakan tersebut. Ia lalu meminta ayahnya untuk cepat berdiri.

Baca Juga: Tanggapan Deddy Corbuzier soal Larangan iPhone 16 Masuk Indonesia

Orang yang merekam video tersebut mengaku merasa kasihan pada pria yang berlutut tersebut. Ia mengaku marah terhadap remaja itu.

“Saya bahkan merasakan dorongan untuk menghampirinya dan menamparnya,” ujar orang yang merekam adegan remaja putri dan ayahnya itu.

Video yang viral di beberapa platform media khusus di ini memicu diskusi mengenai pola asuh dan perilaku remaja. Meskipun banyak yang menegur gadis tersebut atas hak yang dimilikinya, ada pula yang menyalahkan sang ayah dan mengatakan bahwa ayahnya seharusnya mengajarinya dengan lebih baik.

Baca Juga: Apple Rilis iOS 18.2.1, Apa yang Diperbaiki?

membawa dampak negatif bagi generasi muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan materi namun mengabaikan kesulitan orang tua. Ini adalah tragedi sosial!” kata salah satu pengguna di Weibo.

"Tentu saja ayah ini menyedihkan, dan tindakannya akan membuat gadis itu semakin memberontak. Dia tidak menunjukkan kesalahan anak itu. Dia melakukan hal buruk dalam mengasuh anak," komentar yang lain.

"Saya merasa sedih untuk keduanya. Anak perempuannya sangat angkuh, tapi sang ayah yang berlutut adalah tidak pantas," kata pengguna lainnya.

Baca Juga: Tampilan Mirip, Apa yang Membedakan iPhone SE 2020 dan SE 2022?

Ini memang bagian dari hedonisme dan konsumerisme. Yang kini melanda masyarakat kita. Memiliki sering kali dipandang sebagai simbol status karena harganya yang premium dan dikaitkan dengan kemewahan.

Citra merek yang kuat, fitur-fitur inovatif, desain yang ramah pengguna, serta pemasaran dan periklanan yang ekstensif adalah alasan lain di balik meluasnya popularitas . Kegilaan terhadap ponsel begitu besar sehingga orang-orang yang tidak mampu rela bersusah payah membelinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Brasil menemukan bahwa pengguna berpenghasilan rendah merasa bahwa menggunakan telepon ini membantu mereka merasa lebih diterima di kelompok sosial. IPhone itu membedakan mereka dari masyarakat termiskin. 

Baca Juga: Suka Smartphone Compact? Dua Rekomendasi ini Cocok untukmu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO