SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelemparan Kereta Api Pasundan jurusan Bandung-Surabaya, Kamis (30/5/2024) malam, yang mengakibatkan kaca pecah dan beberapa penumpang mengalami luka-luka.
Kapolsek Tambaksari, Kompol Imam mengatakan, pihaknya saat itu telah melakukan sweeping pada malam kejadian.
Baca Juga: Tanggapan Penanggung Jawab SGB atas Surat Terbuka dari Managemen BSA pada Pj Bupati Bangkalan
“Pasca kejadian pada Kamis malam itu kita terjunkan anggota polsek Tambaksari guna melakukan pengamanan bila ada aksi yang terjadi lagi. Pengamanan kita lakukan hingga Jumat (31/5/2024) pagi pukul 08.00 wib,” ujarnya, Jumat (31/5/2024).
Menurutnya, aksi pelemparan KA Pasundan dengan batu, diduga kelompok Bonek.
“Pelaku pengrusakan gerbong KA Pasundan diduga adalah kelompok Bonek. Tapi saat melakukan aksi bukan di wilayah hukum Tambaksari. Jadi saat KA Pasundan jalan dilempari batu dan berhenti di Stasiun Gubeng wilayah hukum Polsek Tambaksari,” tegasnya.
Baca Juga: Back to School, PT KAI Daop 8 Bagikan Ratusan Suvenir Bagi Pelanggan Anak-Anak
Jai, pedagang di Jalan Banda yang menjadi saksi saat kejadian mengatakan, saat itu dirinya melihat sekumpulan anak-anak berdatangan di persimpangan jalan sekitar pukul 23.00 WIB. Sebagian besar, mereka menggunakan masker.
Ia tak menyangka, anak-anak muda bermasker tersebut akan melempari gerbong kereta api. Namun, saat melayani pembeli, secara samar-samar, sempat mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka berangkat dari Stasiun Wonokromo.
"Ada anak yang kayak jadi komando. Bilang ke teman-temannya jam kedatangan kereta api. Sampai akhirnya jam 12 kurang mereka melempari gerbong kereta api," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Tabrak Pohon, Pria di Jalan Stasiun Gubeng Ditemukan Tewas
"Setelah kereta lewat baru terlihat kalau dari arah timur (Jalan Gubeng Masjid) ternyata juga ada lempar-lempar. Jalan itu sampai banyak batu-batu berserakan," imbuhnya.
Ia juga mengaku, baru melihat kejadian seperti itu, selama berjualan nasi goreng di Jalan Banda, sekitar Stasiun Gubeng.
Sementara itu, salah satu warga Gubeng Klingsingan, Hariyadi mengatakan, saat kejadian itu dirinya keluar rumah untuk nongkrong di warung kopi.
Baca Juga: KAI Daop 8 Surabaya Catat Peningkatan Penumpang 15 Persen saat Masa Libur Sekolah
Juga salah satu warga Hariyadi, warga Gubeng Klingsingan, dirinya baru mengetahui bahwa adanya aksi kelemparan batu yang dilakukan oleh kelompok anak muda.
"Saya melihat para petugas stasiun sedang membersihkan jalanan. Nah saya tanya ke petugas ternyata Batu lemparan dari para kelompok menggunakan penutup wajah,” ujarnya. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News