Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian

Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid (tiga dari kanan) saat menandatangani MoU Closed Loop Agribisnis Hortikultura. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com Gresik menandatangani MoU Closed Loop Agribisnis Hortikultura. Program yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu untuk kesejahteraan petani di Jawa Timur dengan lokasi pertama bertempat di desa binaan program Tameng atau Tawangargo Smart-Eco Farming Village.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Umum Gresik, Robby Setiabudi Madjid, bersama Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti, di Balai Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Robby menyampaikan, closed loop merupakan bentuk kolaborasi multi-stakeholder yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, sehingga kesejahteraan petani dapat lebih ditingkatkan. Forum ini menjembatani petani hortikultura mulai dari penyediaan bibit berkualitas, agro input, sarana, modal hingga offtaker.

"Closed loop ini selaras dengan program Makmur yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia maupun program Agrosolution yang dijalankan . Kami sangat mengapresiasi, dengan adanya closed loop ini Gresik bisa berkontribusi dan memberikan manfaat layanan maupun produk berkualitas lebih banyak lagi bagi petani," ucapnya di Gresik, Jumat (6/9/2024).

Dikatakan olehnya, Gresik merasa bangga dapat berpartisipasi dalam program kemitraan ini. Inisiatif ini bukan hanya langkah maju dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan, tetapi juga wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Di Jawa Timur, kata Robby, peluncuran program closed loop ini dilakukan di area community development (comdev) Tameng yang merupakan kawasan binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Gresik.

Ia menyebut, program Tameng bertujuan untuk mewujudkan sustainable agriculture dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian, adaptasi perubahan iklim dan intensifikasi untuk mencapai ketahanan pangan. Program ini penting mengingat salah satu kendala utama petani adalah perubahan iklim.

"Dalam konsep ini, Gresik berupaya mengajak para petani untuk menerapkan teknik climate smart agriculture yang tidak hanya menjaga keberlanjutan pertanian tetapi juga meningkatkan pendapatan petani," ucapnya.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Pada pembinaan Tameng, Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern. 

Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani. Lebih jauh Robby menyampaikan, Gresik juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani.

Implementasi teknologi ini juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

"Program ini juga telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan," beber Robby.

Adapun peran Gresik dalam kerja sama closed loop ini diantaranya menyediakan layanan Mobil Uji Tanah sehingga petani bisa mendapatkan rekomendasi pemupukan yang presisi.

Selain itu, Gresik juga menyediakan akses pupuk nonsubsidi bagi petani penerima manfaat serta melakukan kawalan budidaya dan pengendalian hama penyakit dengan menggunakan produk dan layanan terbaik dari perusahaan.

Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih

Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini turut dilakukan penyerahan bantuan fasilitas pertanian oleh PT Gresik berupa rumah uji coba pertanian dan rumah pengolahan pupuk organik cair. Petani juga mendapatkan fasilitas atau alat uji tanah mandiri, sehingga dapat dimanfaatkan untuk budidaya lebih efektif dan efisien di berbagai komoditas hortikultura.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti menambahkan, melalui program closed loop, pihak yang bekerja sama akan melakukan pendampingan kepada petani dari hulu hingga hilir. Bagaimana petani bisa produksi sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga ada jaminan pasar dan harganya, serta mendorong kesejahteraan petani.

"Petani kita perhatikan mulai dari pupuk, bibit, dan pembiayaannya. Bagaimana cara budidaya yang baik, bagaimana pascapanen atau pemasarannya. Sebagai contoh petani di Tameng sebagai pertanian pertama di Malang yang mengadopsi smart precision farming. Jika ada peningkatan produktivitas, jaminan harga dan berdampak positif kesejahteraan, akan semakin banyak petani yang tergabung dalam program ini," pungkasnya. (hud/mar)

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih The Best Performer of The Year

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO