KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna meningkatkan pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula pada Pilkada 27 November mendatang, Bawaslu Kota Kediri mengundang perwakilan mahasiswa dari 6 universitas untuk mengikuti dialog interaktif.
Acara itu diselenggarakan di audiorium perpustakaan IAIN Kediri, Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim Gelar Tasyakuran Usai Terpilih dalam Pilkada 2024
Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri, Tanto Wijohari, sebagai salah satu narasumber pada kegiatan tersebut, mengatakan bahwa pemilih pemula memiliki peran yang penting dalam Pilkada.
Sebagai generasi muda yang melek teknologi, ujar Tanto, pemilih pemula harus bisa menjadi pengawas pemilu yang bijak dan cerdas, dengan cara tidak mudah termakan hoax, SARA, ujaran kebencian, dan kampanye hitam, terutama di media sosial dan lingkungan sekitar.
"Sebagai gen Z para mahasiswa harus bisa menguasai media sosial dengan positif, supaya bisa terwujud Pilkada yang berintegritas sehingga dapat terpilih pimpinan yang kredibel," ungkapnya.
Baca Juga: KPU Tetapkan Vinanda-Qowim Paslon Pemenang, Pj Wali Kota Kediri Beri Selamat
Tanto menegaskan pada para mahasiswa untuk bisa menjadi pengawas partisipatif di lingkungan sekitar menjelang Pilkada.
"Jika menemui pelanggaran, kalian bisa melaporkan ke Bawaslu. Karena Bawaslu itu bekerja berdasarkan temuan dan laporan dari masyarakat. Jadi jangan takut untuk melapor," ungkapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha, berharap para generasi muda bisa memahami apa yang akan diperbuat ketika pemilu dan pilkada datang.
Baca Juga: Gelar Seminar Peringati Hari AIDS Sedunia, Pemkot Kediri Rangkul Mahasiswa Jadi Peer Educator
"Pilih pemimpin yang berintegritas, bersih, dan membawa Kota Kediri serta Bangsa Indonesia dengan lebih baik ke depan," ungkapnya.
Yudi juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak ragu ketika ada potensi atau dugaan pelanggaran untuk melakukan pencegahan.
"Kalau kalian belum berani dan belum tahu situasinya bagaimana, kalian bisa berdiskusi ke petugas Bawaslu yang namanya pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) dan panitia pengawas lapangan (PPL) atau pengawas desa atau kelurahan (PKD)," ungkapnya.
Baca Juga: Lapas Kediri Gelar Pencoblosan Bagi WBP
Terakhir Yudi mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk mau ikut melakukan pengawasan untuk menjaga kedamaian, menjaga kondusivitas Kota Kediri, yang bisa dimulai dari lingkungan masing-masing. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News