KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dalam peresmian Bandara Dhoho Kediri sekaligus groundbreaking akses jalan tol di Kediri, Jumat (18/10/2024).
Dikatakan Khofifah, peresmian Bandara Dhoho oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, akan menjadi tonggak ungkitan ekonomi, kemajuan, dan pemerataan pembangunan di wilayah Kediri Raya dan selatan Jatim.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
"Alhamdulillah bandara Dhoho yang sudah dioperasikan sejak April 2024 lalu hari ini telah diresmikan. Ini menjadi sarana akses penting bagi Jawa Timur, khususnya di wilayah Kediri Raya, Selingkar Wilis, dan wilayah selatan Jatim," tegas Khofifah.
"Yang tentunya kami optimis Bandara Dhoho akan mengungkit ekonomi masyarakat di Kediri Raya dan daerah selatan Jatim. Karena dengan adanya bandara ini, tak hanya akses transportasi terlayani, tapi distribusi logistik dan perdagangan juga akan terungkit," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, daerah Kediri Raya, Mataraman, dan Selingkar Wilis, memiliki kekuatan di sektor agropolitan. Produksi kopi, kakao, alpokat tanpa biji, serta nanas dan perikanan di daerah selatan Jatim begitu kuat.
Baca Juga: Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Jika bandara ini semakin ramai rute penerbangan dan cargonya, maka akan sangat memungkinkan menjadi gerbang perluasan pasar sektor agropolitan Jatim. Apalagi bandara ini adalah bandara internasional.
Tidak hanya itu, Bandara Dhoho dikatakan Khofifah juga menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah utara dan selatan Jawa Timur.
"Terlebih bandara ini juga akan ditunjang dengan akses tol. Tentu ini sangat membahagiakan bagi Jatim, karena akses dan konektivitas antar daerah akan sangat terdorong," ujar Khofifah.
Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil
Selain itu, Bandara Internasional Dhoho juga direncanakan akan turut melayani penerbangan haji dan umroh yang menyediakan direct flight ke Jeddah maupun Madinah.
"Dengan begitu, kita harap perjalanan haji dan umroh tidak akan hanya berpusat di Surabaya saja. Tapi bisa dilayani juga dari bandara ini," ujarnya.
"Bismillah semoga Bandara Dhoho akan semakin membuat Jawa Timur semakin maju dan membawa masyarakat sekitar Kediri Raya dan selatan Jatim semakin sejahtera," pungkasnya.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, kehadiran Bandara Dhoho akan memberi konektivitas dan ekonomi di selatan Pulau Jawa.
Luhut mengungkapkan Bandara Dhoho menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yakni proyek dari pihak swasta dan didukung oleh pemerintah.
"Kehadiran Bandara Dhoho Kediri ini mencerminkan kolaborasi efektif antara sektor publik dan sektor swasta," katanya.
Baca Juga: Berbaur Bersama Keluarga Besar Al Irsyad Al Islamiyyah, Khofifah Banjir Doa dan Semangat ‘Lanjutkan’
Keberadaan Bandara Dhoho akan didukung oleh akses jalan tol yang membutuhkan waktu satu jam dari dan menuju Kediri, dan tidak lagi bergantung ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Nanti kalau tolnya jadi dan sudah tersambung hanya satu jam menuju ke Kediri bisa terbang ke berbagai rute, termasuk untuk melayani masyarakat perjalanan haji dan umrah," ujar Luhut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam peresmian, berharap Bandara Dhoho bisa menjadi bandara kedua setelah Bandara Internasional Juanda, Surabaya yang berada di selatan Pulau Jawa yang relatif belum ada bandara.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
"Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan Kemenag dibuat asrama haji di sini sehingga tujuh kabupaten di Jatim bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh dari Kediri," kata Menhub.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI), Istata T. Siddharta, mengungkapkan bahwa pihaknya mempersembahkan Bandara Dhoho sebagai a gift to the nation.
"Bandara ini adalah kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia, serta membuka akses yang lebih luas ke daerah-daerah di Jawa Timur bagian selatan, termasuk wilayah Selingkar Wilis seperti Kabupaten Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Madiun," katanya.
Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan
Bandara ini dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDhI), anak perusahaan dari PT Gudang Garam Tbk. Dalam pengelolaannya melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
SDhI telah ditunjuk sebagai badan usaha pelaksana oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. SDhI juga menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan PT Angkasa Pura Indonesia sebagai operator bandara yang sudah berpengalaman guna memberikan standar pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sejak soft launching April 2024, hingga kini bandara ini telah melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 175 pergerakan pesawat.
Baca Juga: Kunjungi Kurma Park Pasuruan, Khofifah Jajal Pengalaman Petik Kurma Hingga Anggur Brazil
Selain peresmian, juga dilakukan groundbreaking dimulainya konstruksi jalan tol akses yang akan menghubungkan Bandara Dhoho (DHX) dengan Kota Kediri. Diharapkan dengan adanya tol akses ini, jalur menuju bandara akan semakin mudah bagi masyarakat.
Bandara Dhoho memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, sehingga mampu menampung pesawat jet wide-body, sehingga bandara ini diharapkan tidak hanya melayani penerbangan domestik tapi juga melayani penerbangan internasional.
Pada tahap awal, terminal penumpang dirancang untuk menampung hingga 1,5 juta penumpang per tahun dan bertahap dikembangkan hingga 10 juta penumpang per tahun. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News