Tanamkan Cinta Budaya Daerah, Disdik Gelar Pelatihan Gerak dan Tari untuk Guru PAUD se-Kota Kediri

Tanamkan Cinta Budaya Daerah, Disdik Gelar Pelatihan Gerak dan Tari untuk Guru PAUD se-Kota Kediri Seorang instruktur sedang mengajarkan tari tradisional.

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - melakukan konservasi budaya khususnya tari tradisional agar tidak tergerus oleh budaya dari mancanegara.

Komitmen tersebut dituangkan Pemkot Kediri dengan menggelar Pelatihan Gerak dan Tari Budaya yang diikuti 260 dan se-, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Bersama FKUB dan Kepala Kemenag, Pj Wali Kota Kediri Kunjungi Gereja di Hari Natal 2024

Moh Anang Kurniawan, Kepala , menjelaskan, pelatihan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara tersebut nantinya akan disalurkan kepada para murid PAUD dan di .

“Acara ini merupakan bentuk komitmen kita bersama untuk terus menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan daerah sekaligus memberikan penguatan pada kualitas pendidikan anak usia dini. Nantinya tarian ini akan diajarkan kepada anak-anak dalam bentuk ekstrakurikuler, supaya selain mereka sehat, juga bisa turut melestarikan budaya asli ,” ucapnya.

Menurutnya, pelatihan tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama menarikan Tari Gogor Putih kemudian pada sesi kedua memperagakan Senam Kreasi Kediriku.

Baca Juga: Hadiri Media Gathering, Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kolaborasi Pemkot dan Insan Media

Melalui kegiatan tersebut, Anang berharap agar para peserta dapat menguasai gerak tari, sehingga dapat mentransmisikan kepada peserta didik di masing-masing sekolah.

“Harapannya agar anak-anak supaya sehat, senang, dan ikut melestarikan budaya tradisional,” tutupnya.

Ety Kusumaningtyas, pemateri dari Sanggar Guntur menuturkan bahwa Tari Gogor Putih diciptakan berdasarkan ikon yakni Macan Putih.

Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri

“Gogor, artinya anak Macan. Di sini Saya mengambil Gogor karena yang menarikan anak-anak, makanya Saya ambil gerakan Gogor Putih atau anaknya Macan Putih,” jelas perempuan berkacamata itu.

Konon cerita Macan Putih, menurut Ety, merupakan penjelmaan dari Sri Aji Joyoboyo yang mengubah wujudnya karena ingin lebih dekat dengan rakyatnya untuk mengetahui kondisi rakyatnya.

“Harapan Saya kelak anak-anak kalau sudah besar bisa meneladani kisah Raja Joyoboyo sebagai pemimpin yang bertanggungjawab, bisa dekat dengan rakyatnya, dan berkepribadian luhur,” tandasnya.

Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik

Sementara itu, Fitria Enggarsari, pemateri dari Sanggar Dieva Dance Studio Kediri, mengutarakan pelatihan gerak yang Ia ajarkan yakni Senam Kreasi Kediriku. Tak lepas dari kesenian asli , Senam Kreasi Kediriku terilhami dari tari Jaranan yang dikemas dalam bentuk kontemporer, dengan tetap menggunakan Pecut sebagai properti.

“Gerakan ini kami sosialisasikan kepada Bunda-Bunda PAUD, kemudian diimbaskan untuk anak-anak . Nanti saat Hari Anak Nasional kita senam bersama membawakan Senam Kreasi Kediriku untuk memecahkan Rekor MURI,” terangnya.

Ia berharap melalui senam ini dapat meningkatkan kebugaran jasmani serta menambah kegiatan positif siswa kanak-kanan di . (uji/van)

Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO