Aktif Dorong Indikasi Geografis, Kemenkumham Jatim Raih Penghargaan Menteri Hukum

Aktif Dorong Indikasi Geografis, Kemenkumham Jatim Raih Penghargaan Menteri Hukum Menteri Hukum Supratman Andi Agtas saat menyerahkan penghargaan

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - meraih penghargaan oleh Supratman Andi Agtas karena Berperan Aktif dalam Meningkatkan Permohonan, Pengawasan dan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah Terkait Indikasi Geografis.

Penghargaan itu diterima langsung Heni dari Supratman dalam kegiatan Penutupan Tahun IG 2024 & Launching Tahun Hak Cipta & Desain Industri 2025, Senin (2/12/2024).

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Aceh Studi Ilmu Pelayanan Publik ke Jatim

Kepala , hadir didampingi tim dari Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, menerima piagam penghargaan secara simbolis.

Heni mengatakan bahwa capaian ini adalah buah dari kerja kolektif yang telah dilakukan jajarannya selama tahun 2024 ini.

"Apresiasi setinggi-tingginya untuk tim yang telah bekerja keras selama tahun 2024 ini," terang Heni.

Baca Juga: 2 Pimti Pratama Kanwil Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum

Selain itu, Heni juga menyinggung sinergi dan kolaborasi yang baik dengan pemerintah daerah menjadi kunci penting.

"Tentu pemda yang ada telah melakukan kerja sama yang baik, memberikan dukungan yang kami butuhkan sehingga capaian terbaik bisa diraih," puji Heni.

Dalam sambutannya, Supratman menyatakan bahwa Tahun Tematik Indikasi Geografis (IG) 2024 telah menjadi momentum penting dalam upaya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual () untuk meningkatkan kesadaran dan pelindungan terhadap produk-produk unggulan Indonesia yang memiliki ciri khas dan bernilai ekonomi tinggi.

Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru

“Tahun ini, kita bisa melihat bahwa semakin banyak produk-produk daerah indikasi geografis mendapat pengakuan global. Kopi Arabika Gayo, Garam Amed Bali, dan Lada Putih Muntok telah terdaftar langsung di Uni Eropa. Ini sebagai bukti nyata bahwa kekayaan budaya dan alam Indonesia memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian bangsa,” ujarnya saat membuka kegiatan Penutupan Tahun Tematik Indikasi Geografis dan Pencanangan Tahun Hak Cipta dan Desain Industri di Hotel Shangri-La pada Senin, 2 Desember 2024.

Selama Tahun Tematik IG 2024, melaksanakan berbagai program strategis, diantaranya Forum Indikasi Geografis Nasional, penyusunan Peta Jalan IG Nasional, serta GI Goes to Marketplace yang mendorong promosi dan komersialisasi produk IG di tujuh wilayah terdaftar.

Baca Juga: Rapat Pemadanan, Langkah Strategis Kemenkumham untuk Sinkronisasi Data PPNS di Jatim

Program lainnya termasuk GI Drafting Camp untuk mempercepat penyelesaian permohonan IG, dan pameran IG di Jakarta dan Jenewa, yang memperkenalkan produk IG Indonesia ke pasar internasional.

Seluruh upaya untuk meningkatkan permohonan IG ini berhasil mencatatkan sebanyak 55 permohonan produk IG baru di tahun 2024.

Jumlah ini telah meningkat 324% atau lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 17 permohonan. Kini, ada 182 produk IG yang terdaftar di Indonesia, 167 dari dalam negeri dan 15 dari luar negeri.

Baca Juga: Kuatkan Layanan Kesehatan di Lapas dan Rutan, Kemenkumham Jatim Gandeng Instansi Terkait

Pemerintah tengah mendorong hilirisasi produk pertanian untuk enam komoditas strategis, yakni kelapa sawit, kelapa, lada, kakao, kopi, dan cengkeh agar bernilai tambah lebih tinggi.

“Selanjutnya, kita akan melakukan soft launching Peta Jalan Indikasi Geografis Nasional 2025–2029 yang disusun sebagai panduan strategis berkelanjutan untuk menjaga, melestarikan, memastikan bahwa pengelolaan dan pengembangan IG,” terang Supratman.

Tak hanya IG, per 29 November 2024, juga berhasil membukukan peningkatan penerimaan permohonan, yaitu untuk hak cipta sebanyak 150.217 permohonan; desain industri sebanyak 6.231 permohonan; merek sebanyak 129.819 permohonan; paten sebanyak 13.577 permohonan; kekayaan intelektual komunal sebanyak 1.091 permohonan.

Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik

"Total penerimaan permohonan sebanyak 273.990 permohonan dan jumlah ini akan terus bertambah sampai dengan akhir Desember 2024," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu mengatakan bahwa berkomitmen untuk melakukan penguatan ekosistem KI dari hulu ke hilir.

"Kita tidak hanya bicara soal masyarakat mengajukan permohonan KI dan diberi hak. Kita bicara tentang ekosistem KI yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu penciptaan karya, pelindungan karya, utilisasi, dan penegakan hukum. Seluruh komponen ini dilakukan oleh . Kita dorong mulai dari pemahaman masyarakat hingga penegakan hukumnya," tutur Razilu.

Baca Juga: Sidak di Lapas Pasuruan, Herry Azhari Tegaskan 3 Kunci untuk Majunya Pemasyarakatan

Ia menjelaskan, upaya ini juga perlu didukung dengan kerja sama pentahelix dengan para pemangku kepentingan terkait, yaitu pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat dan media. 

Semua pihak harus bekerja sama, terutama media sebagai corong untuk melakukan publikasi dan edukasi KI ke masyarakat. Perlu ada lokakarya untuk media agar lebih memahami KI. 

Sebagai kelanjutan dari program ini, mencanangkan tahun 2025 sebagai Tahun Hak Cipta dan Desain Industri. 

Baca Juga: Optimalkan Capaian Kinerja dan Kelola Anggaran, Kakanwil Jatim Ajak Speed Up di Triwulan ke-4

Fokus utama adalah memperkuat pelindungan kekayaan intelektual yang relevan dengan kreativitas dan inovasi masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Adapun sejumlah program unggulan yang akan dilaksanakan di tahun 2025 dan sejalan untuk mendorong Asta Cita, antara lain:

1. Pengembangan aparatur SDM;

2. Peningkatan pemahaman masyarakat;

3. Goes to Campus/Pesantren dan Industri;

4. Pelaksanaan Mobile Intellectual Property Clinic sampai kabupaten;

5. Percepatan penyelesaian permohonan UMKM baik merek, paten sederhana, dan desain industri;

6. Penegakan hukum KI;

7. Transformasi layanan KI berbasis teknologi informasi;

8. Tahun tematik KI 2025 Tahun Hak Cipta dan Desain Industri.

Di akhir kegiatan, juga menyerahkan Surat Pencatatan Mars kepada Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu yang sekaligus pencipta mars tersebut.

Terciptanya Mars merupakan bagian dari upaya mempromosikan kekayaan intelektual melalui media musik.

Pencanangan Tahun Tematik IG 2024 diharapkan telah memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan melestarikan budaya lokal.

"Tahun Hak Cipta dan Desain Industri 2025 diharapkan akan melanjutkan momentum ini dengan mendorong kreativitas dan inovasi di berbagai sektor," pungkasnya. (cat/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO