![Di Sidang Paripurna DPRD Jatim, Pj. Gubernur Adhy Beberkan Strategi Genjot PAD dari JGU dan Jamkrida Di Sidang Paripurna DPRD Jatim, Pj. Gubernur Adhy Beberkan Strategi Genjot PAD dari JGU dan Jamkrida](/images/uploads/berita/700/197d628be374625b9e523bbfa8bdadb1.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan jawaban eksekutif atas pandangan umum (PU) Fraksi DPRD Provinsi Jawa Timur terhadap Raperda tentang Perusahaan Perseroan Daerah Jatim Grha Utama (JGU) dan Perusahaan Perseroan Daerah Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Timur di Rapat Paripurna DPRD Jawa Timur, Sabtu (8/2/2024).
Dalam paparannya, Adhy menjelaskan bahwa PT JGU (Perseroda) akan menggunakan beberapa strategi untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) yang sepadan dengan investasi.
Baca Juga: BPS Sebut Jatim Penghasil Beras Tertinggi Sejak 2020-2024, Khofifah: Berkat Semangat Insan Pertanian
Ia mengungkapkan, penyertaan modal Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada PT JGU sampai saat ini sebesar Rp785,6 miliar.
"Salah satu strateginya adalah settlement asset, yakni pengembalian modal dan bagi hasil dalam bentuk aset persediaan yang kemudian dikembangkan dan dijual kepada konsumen pada proyek properti. Seperti yang telah dilakukan pada Perumahan Graha Puncak Anomsari," kata Adhy.
Upaya lain dilakukan melalui pengembangan kerja sama usaha properti, aset, dan land banking, guna menciptakan potensi monetisasi aset yang lebih optimal. Selain itu, ada pula pengembangan kerja sama usaha komoditas pangan untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan stabilitas usaha di sektor perdagangan pangan.
Baca Juga: Terima Kunjungan Komisi II DPR, Pj Gubernur Adhy: Jatim Taati Aturan Penataan PPPK dan Non-ASN
"Kami juga ingin menyampaikan beberapa aset-aset milik Pemprov Jatim yang saat ini dalam pengelolaan PT JGU merupakan penyertaan modal daerah atau inbreng. Salah satunya adalah Lahan Rusunawa di Siwalankerto, Surabaya, seluas 2,2 Ha yang telah bersertifikat atas nama Pemprov Jatim," jelas dia.
Di atas lahan ini, ungkap Adhy, telah berdiri apartemen sederhana sewa yang terdiri dari 5 tower dengan tinggi masing-masing 5 lantai. Terdapat perbedaan luas lahan dalam Perda Nomor 13 Tahun 2008. Di mana luas lahan tercatat 22.000 m², sedangkan dalam sertifikat tercatat 21.497 m², sehingga terdapat selisih 503 m².
"Sedangkan untuk bagaimana perusahaan akan mengelola potensi dampak terhadap masyarakat dan lingkungan, bentuk tanggung jawab sosial yang akan dilakukan antara lain adalah PT Pratama Jatim Lestari yang merupakan anak perusahaan PT JGU telah dan akan melaksanakan program CSR berupa penyaluran bantuan uang tunai dari hasil penjualan daur ulang pengolahan sampah B3 berupa batako kepada masyarakat," beber Adhy.
Baca Juga: Adhy Karyono Lantik 4 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemprov Jatim
Tak hanya itu, optimalisasi peran perusahaan terhadap masyarakat dilakukan dengan pembangunan rumah sangat sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah kurang lebih sebanyak 1.000 unit.
Rumah-rumah ini akan tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur dan bekerja sama dengan petani nelayan (gapoktan), BUMN dan BUMD provinsi lain, serta BUMD kabupaten/kota.
Sementara itu, terkait Perusahaan Perseroan Daerah Penjaminan Kredit Daerah Jawa Timur, Pj. Gubernur Adhy memastikan bahwa pengelolaannya berada di bawah pengawasan yang ketat.
Baca Juga: Gelar Rakor UPZ, Baznas Jatim Siapkan Program Santunan 15 Ribu Anak Yatim di Ramadan Tahun ini
"Kami memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil selalu berpihak pada kepentingan masyarakat, serta setiap pengelolaan anggaran yang dikelola oleh BUMD, untuk dilakukan dengan prinsip transparan, akuntabel, dan dengan pengawasan yang efektif," ujarnya.
Adhy juga berharap adanya keseriusan terhadap UMKM sebagai market potensial sekaligus lahan pelayanan, sehingga tidak saja mendapatkan laba yang lebih besar, namun juga dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Mengingat, UMKM tahun 2024 di Jatim telah mencapai 9,78 juta.
"Adapun strategi yang akan dibangun untuk peningkatan PAD dalam lima tahun ke depan adalah melalui optimalisasi penggunaan teknologi berbasis digital, sinergi BUMD, dan pengembangan marketplace sebagai potensi pasar penjaminan untuk koperasi dan UMKM sehingga dapat menjangkau seluruh koperasi dan UMKM di Jawa Timur," kata Adhy.
Baca Juga: Target Vaksin PMK Capai 95 Persen di Jawa Timur
Ia pun turut menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang berorientasi profit, PT JGU juga ikut berkontribusi terhadap pengembangan dan pemberdayaan. Sehingga sudah sesuai dengan fungsinya untuk menaikkan PAD, menciptakan lapangan kerja, dan memproduksi barang atau jasa yang dapat mendorong terciptanya kesejahteraaan bagi masyarakat Jawa Timur.
Dalam kesempatan yang sama, DPRD Jawa Timur juga resmi mengumumkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih.
Sebelumnya, keduanya unggul pada Pilkada Serentak 2024 tanggal 27 November 2024 dengan perolehan suara 58,81 persen.
Baca Juga: Gandeng ITS, Pemprov Jatim Pantau Pola Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan
Pengumuman tersebut diikuti oleh penandatanganan Berita Acara Pengumuman Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2024. Berita acara tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua II DPRD Provinsi Jatim Hidayat, Wakil Ketua III Blegur Prijanggono, serta Wakil Ketua IV Sri Wahyuni. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News