760 Ruang Kelas SD dan SMP di Gresik Rusak, Alif Janji akan Diperbaiki Bertahap

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 760 ruang kelas sekolah dasar negeri (SDN) dan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Gresik rusak sedang hingga berat hingga tahun 2025 ini.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, usai memberikan pengarahan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Gresik, Senin (24/2/2025).

Alif mengatakan bahwa Pemkab Gresik memberikan perhatian terhadap sekolah-sekolah yang rusak dengan melakukan perbaikan secara bertahap, karena anggaran yang terbatas.

"Kerusakan sebanyak 760 ruang sekolah negeri se-Kabupaten Gresik akan kami lakukan perbaikan secara bertahap menyesuaikan kekuatan fiskal," katanya.

Menurutnya, pada APBD 2025, Dispendik mendapatkan alokasi anggaran Rp12 miliar untuk perbaikan sekolah negeri yang rusak. Anggaran itu tak cukup untuk memperbaiki 760 ruang kelas yang rusak sekaligus.

Karena itu, perbaikan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan kondisi ruang kelas yang rusak berat dan banyak siswanya.

"Jadi, ruang kelas atau sekolah yang kami prioritaskan perbaikan terlebih dulu yang rusak berat dan banyak siswanya, agar siswa tidak menumpuk di satu kelas saat proses belajar mengajar karena ada ruang yang rusak," tutur Ketua DPC Gerindra Gresik ini.

Pemkab juga akan berkoordinasi dengan DPRD Gresik untuk melakukan perbaikan ruang kelas yang rusak melalui program pokok pikiran.

Selain itu, tambah Alif, Pemkab Gresik juga berupaya untuk meminta bantuan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) dan pihak ketiga seperti dari perusahaan.

"Kami akan carikan DAK dan pihak ketiga agar perbaikan 760 ruang kelas rusak cepat tuntas," terangnya.

Ia berharap, setiap tahun ruang kelas yang rusak bisa terus berkurang. "Sehingga para siswa dan guru bisa nyaman saat proses belajar mengajar," harapnya.

Disinggung terkait target perbaikan ruang kelas tiap tahunnya, Alif belum bisa memastikan. "Masih harus dihitung dan kami koordinasikan dengan DPRD," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News