Serapan Gabah Bulog Kediri Capai 137,21 Persen dari Target

Serapan Gabah Bulog Kediri Capai 137,21 Persen dari Target Hamparan tanaman padi siap panen di Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Perum Bulog Kantor Cabang Kediri hingga kini masih terus melakukan penyerapan GKP atau gabah kering panen di wilayah kerjanya meskipun telah melebihi target yang ditentukan. Hal tersebut dilakukan demi menjaga harga GKP di tingkat petani terutama saat panen raya seperti sekarang.

Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri, Imam Mahdi, mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pembelian GKP petani meskipun mungkin di lapangan terdapat beberapa kendala dan keterbatasan yang ada.

Disebutkan olehnya, target pembelian gabah Kancab Kediri sampai dengan Maret 2025 sebesar 11.930.000 kg dengan rincian Kabupaten dan Kota Kediri sebesar 5.930.000 kg dan Kabupaten Nganjuk sebesar 6.000.000 kg.

Hingga 17 Maret 2025, total pembelian gabah Kancab Kediri sebesar 16.368.741 kg atau 137,21% dari target yang ditetapkan dengan rincian Kabupaten dan Kota Kediri sebesar 7.496.815 kg atau 126,42% dari target dan Kabupaten Nganjuk sebesar 8.871.926 kg atau 147,87% dari target.

Dalam mengadapi panen raya para petani diberikan kemudahan dengan melaporkan rencana panennya kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian dan Babinsa di masing-masing kecamatan untuk kemudian diteruskan kepada PIC Perum Bulog Kancab Kediri. 

Dengan demikian, pihaknya dapat mengakomodir seluruh hasil panen petani dengan menyesuaikan jadwal panen dengan kapasitas pengeringan, supaya tidak terjadi penumpukan gabah kering panen yang belum dapat diproses akibat penuhnya kapasitas pengeringan sehingga menyebabkan kerusakan pada gabah dimaksud.

“Kami juga menawarkan kepada seluruh mitra penggilingan yang mempunyai sarana pengeringan di wilayah kerja Kancab Kediri apabila ada yang ingin bekerjasama dengan Bulog dalam melakukan kegiatan ini,” kata Imam melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (18/3/2025).

Ia juga berpesan kepada seluruh petani supaya gabah yang dikirimkan ke mitra pengering Bulog merupakan Gabah Kering Panen, bukan gabah yang masih hijau, basah, berjamur berkecambah dan lain sebagainya.

"Karena hal tersebut akan memperlama dan menghambat proses pengeringan bahkan merusak mesin pengeringan sehingga akan menghambat proses penyerapan gabah kering panen petani pada hari berikutnya," pungkasnya. (uji/mar)