Dampak Penutupan Jalur Gumitir: Penumpang Kereta Api Naik 16 Persen

Dampak Penutupan Jalur Gumitir: Penumpang Kereta Api Naik 16 Persen Suasana naik turun penumpang di stasiun kereta api.

BANGSAONLINE.com - Penutupan total Jalan Nasional di Jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025 berdampak langsung pada pola mobilitas masyarakat di Jember dan Banyuwangi. Sebagai respons, banyak warga beralih ke moda transportasi kereta api, yang lebih aman, nyaman, dan bebas hambatan.

KAI Daop 9 Jember mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang selama lima hari sejak penutupan jalur gumitir. Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro, mengatakan volume penumpang periode 24-28 Juli 2025 mencapai 55.476 orang, naik 16 persen dibandingkan periode 17-21 Juli.

"Lonjakan terjadi di hampir seluruh stasiun pemberhentian, sebagai respons langsung dari keterbatasan akses jalan nasional," ujarnya, Selasa (29/7/2025).

Layanan KA Pandanwangi relasi Jember-Ketapang PP mengalami peningkatan paling mencolok dengan 16.579 penumpang, naik 15 persen dari sebelumnya 15.314 penumpang.

Sebagai antisipasi lonjakan, kapasitas angkut KA Pandanwangi dioptimalkan hingga batas maksimal 120 persen dari 636 tempat duduk reguler. Penambahan petugas pelayanan, pengaturan antrean, serta koordinasi lintas instansi juga dilakukan di berbagai stasiun.

KAI Daop 9 Jember turut menggencarkan edukasi kepada masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memanfaatkan platform digital seperti aplikasi Access by KAI serta situs resmi kai.id guna menghindari antrean padat.

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat, terutama di saat-saat krusial seperti penutupan Gumitir ini," kata Cahyo.

Terkait perluasan layanan KA Pandanwangi dengan penambahan stasiun pemberhentian, KAI Daop 9 Jemebr masih menunggu izin resmi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Kereta api dinilai menjadi moda transportasi yang efisien, aman, serta ramah lingkungan. Beralih ke kereta api berarti turut mendukung mobilitas berkelanjutan dan pengurangan emisi. (rom)