
GRESIK, BANGSAONLINE.com – Kepala Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Ngadimin, mengimbau warga pendatang, baik indekos maupun kontrak agar lapor RT atau RW setempat.
Hal ini menindaklanjuti lima anak yang diduga ditelantarkan orang tuanya di rumah kontrakan kawasan perumahan di Dusun Srembi. Mereka berinisial ES (21), AN (19), DE (13), KI (11), dan CE (3).
Ngadimin mengungkapkan, bahwa dirinya baru dapat laporan dari warga pada Selasa (12/8/2025) malam, meski lima anak tersebut sudah mengontrak rumah selama 2 tahun.
"Kami sudah berulang-ulang mengimbau kepada warga lewat perangkat desa, bagi warga pendatang yang kos maupun kontrak rumah di wilayah Kembangan harus lapor ke RT atau RW setempat," tandasnya.
Ia mengatakan banyak pendatang yang tinggal indekos di wilayah Kembangan, namun tidak mau lapor ke RT atau RW. Termasuk pendatang yang mengontrak rumah.
Bahkan, pemilik indekos dan kontrakan juga tidak menyerahkan data identitas warga pendatang tersebut.
"Kalau ada apa-apa seperti lima anak terlantar ini kan kami selaku perangkat desa yang disalahkan. Dianggap tidak peduli dengan warganya," tutur Ngadimin.
Ia menyampaikan bahwa Camat Kebomas, Tri Joko Efendi, telah mengeluarkan surat edaran kepada desa agar masyarakat pendatang, baik yang tinggal di indekos maupun rumah kontrak melapor dan dilakukan pendataan identitas.
"Saya minta ketua RT, ketua RW melakukan pendataan warga pendatang sebagai tindak lanjut dari surat edaran Pak Camat," katanya.
Ngadimin menyampaikan, bahwa informasi yang didapat, dari lima anak yang ditelantarkan tersebut mulanya tinggal bersama orang tuanya di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar.
"Setelah bapaknya meninggal akibat insiden kecelakaan kapal di perairan Tuban 2 tahun lalu, kelima anak diajak ibunya kontrak di perumahan wilayah Dusun Srembi," jelasnya.
Mereka juga sebenarnya masih punya nenek yang tinggal di Surabaya. "Cerita anak-anak ini, neneknya terkena penyakit stroke sehingga tak bisa merawat," katanya.
Saat ini, 3 anak yang masih kecil inisial DE, KI, dan CE, sudah dibawa Dinas Sosial Gresik. Mereka direhabilitasi dan ditempatkan di rumah aman milik Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik.
"Kemarin kakak tertua sudah teken surat pernyataan menyetujui adik-adiknya dibawa Dinsos untuk ditempatkan dan dirawat di rumah aman milik Dinas KBPPPA Gresik," tandasnya.
Sememtara 2 saudara tertua, ES dan AN, rencananya akan diberi pekerjaan oleh Kepala Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Abdur Rosyid, di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Umum di Pemerintah Desa Yosowilangun untuk Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sementara Kepala Desa Yosowilangun, Abdur Rosyid, mengaku baru mengetahui bahwa lima anak itu adalah warganya yang tinggal di kontrakan di Desa Kembangan, Kebomas.
"Nanti ES dan AN akan kami pekerjakan di SPPG Dapur Umum Pemerintah Desa Yosowilangun untuk MBG. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa beroperasi," ujarnya usai menemui ES.
Ia menyampaikan terima kasih kepada warga Kembangan yang telah peduli terhadap nasib 5 anak bersaudara ini.
"Kami berterima kasih kepada warga yang sudah membantu secara kemanusiaan," tandasnya. (hud/msn)