BPJS Kesehatan Mojokerto Dorong Skrining dan Prolanis untuk Cegah Penyakit Sejak Dini

BPJS Kesehatan Mojokerto Dorong Skrining dan Prolanis untuk Cegah Penyakit Sejak Dini Salah satu peserta JKN dari Mojokerto, Muslihah.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. 

Tak hanya fokus pada pembiayaan saat peserta sakit, BPJS Kesehatan juga menyediakan berbagai layanan promotif dan preventif yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, menjelaskan bahwa layanan promotif dan preventif merupakan bentuk nyata dukungan BPJS Kesehatan untuk membantu masyarakat hidup lebih sehat. 

Menurut dia, layanan ini memungkinkan peserta melakukan pencegahan penyakit lebih awal sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.

“Program JKN tidak harus dimanfaatkan saat sudah terjadi risiko sakit, tetapi peserta yang sehat juga dapat memanfaatkan program promotif dan preventif. Tujuan utama layanan promotif dan preventif di Program JKN adalah menjaga kualitas hidup peserta agar tetap sehat dan mencegah komplikasi di masa depan. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang sadar untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan,” paparnya, Kamis (4/9/2025).

Elke menambahkan bahwa layanan ini mencakup skrining kesehatan rutin setahun sekali untuk mendeteksi dini penyakit berisiko seperti hipertensi, diabetes melitus, kanker serviks, dan kanker payudara. 

Selain itu, ada Program Prolanis untuk peserta dengan penyakit kronis agar kondisinya lebih terkontrol, serta Program Rujuk Balik (PRB) bagi peserta yang sudah stabil dan bisa melanjutkan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Layanan promotif dan preventif ini bisa diakses di FKTP tempat peserta terdaftar. Prosesnya pun cukup mudah, peserta hanya perlu mendatangi FKTP dan menanyakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan,” ucap Elke.

Salah satu peserta JKN asal Mojokerto, Maslihah (49), turut membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan layanan skrining kesehatan. Ia dibantu oleh anaknya untuk mengisi formulir skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.

“Waktu itu anak saya mencoba untuk isi skrining riwayat kesehatan di aplikasi Mobile JKN, yang sebelumnya anak saya melakukan juga. Caranya cukup mudah, waktu itu hanya mengisi formulir sesuai kondisi yang dialami. Dari situ, kami bisa tahu faktor risiko yang dimiliki dan langkah apa yang sebaiknya dilakukan,” tuturnya.

Ia mengaku layanan ini membuatnya lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan meski dalam kondisi tubuh yang masih sehat. 

Maslihah menilai program ini sebagai bukti bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya hadir untuk menanggung biaya pengobatan, tetapi juga membantu masyarakat tetap sehat dan mengantisipasi timbulnya penyakit.

“Saya merasa sangat terbantu, karena layanan ini bisa diakses siapa saja, tidak hanya orang yang sedang sakit. Justru kita yang sehat bisa memanfaatkannya untuk mengantisipasi risiko penyakit. Jadi lebih tenang, karena ada langkah pencegahan yang jelas," ujarnya. 

"Harapan saya, masyarakat yang sehat juga bisa memanfaatkan layanan skrining kesehatan ini. Karena menjaga kesehatan lebih baik dilakukan sejak dini, bukan menunggu sampai sakit. Kalau masyarakat yang sehat rutin ikut skrining, tentu akan lebih mudah mencegah penyakit datang,” imbuhnya. (ris/mar)