
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur terus memperkuat tata kelola berbasis digital guna mengintegrasikan data zakat, infak, dan sedekah secara menyeluruh.
Ketua Baznas Jatim, Prof. Dr. KH Ali Maschan Moesa, M.Si., menyampaikan hal itu usai membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025 bertema 'Menguatkan Baznas dengan Mendukung Asta Cita' di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (8/10/2025).
“Semua data kami merupakan data provinsi, karena kami lembaga pemerintah nonstruktural. Kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Ali Maschan menjelaskan, Rakorda merupakan agenda tahunan yang digelar untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di seluruh wilayah Jawa Timur.
“Intinya, harus ada peningkatan kualitas, baik dalam hal pengumpulan, distribusi, pelaporan, transparansi keuangan, maupun digitalisasi,” tegasnya.
Mantan Ketua PWNU Jatim itu menuturkan, pengumpulan zakat Baznas Jatim saat ini telah mendekati Rp48 miliar.
Ia menyebut capaian tersebut tidak lepas dari dukungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pihaknya optimistis target pengumpulan Rp60 miliar dapat tercapai.
“Kami juga melihat kinerja Baznas di beberapa kabupaten/kota masih bervariasi, tergantung pada komitmen kepala daerahnya. Di sinilah suka dukanya Baznas, karena meski bersifat struktural, kami tetap harus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.
Ia berharap Rakorda 2025 dapat memperkuat kolaborasi antara Baznas provinsi dan Baznas kabupaten/kota dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah dan profesional.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut Rakorda Baznas Jatim menjadi momentum penting untuk memperkuat peran Baznas dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah demi kesejahteraan masyarakat.
“Ini momen luar biasa karena Baznas menghimpun zakat dan infak dari masyarakat Jawa Timur. Kita telah menyaksikan bagaimana proses penghimpunan dan penyalurannya dikelola dengan pelayanan terbaik dan ikhtiar terbaik untuk umat,” ujarnya saat menghadiri Rakorda Baznas se-Jawa Timur.
Emil menegaskan kehadirannya mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai bentuk dukungan penuh terhadap sinergi antara pemerintah daerah dan Baznas dalam memperkuat program sosial.
“Atas amanah Ibu Gubernur, kami hadir untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jawa Timur atas sinergi dan dedikasi yang luar biasa selama ini,” kata Emil.
Ia mencontohkan bentuk sinergi yang bisa dikembangkan bersama, seperti program bantuan modal bergulir bagi pelaku usaha ultra mikro, khususnya pedagang kecil dan kaki lima yang kesulitan mengakses pembiayaan formal.
“Baznas bisa bersinergi dengan program-program pemerintah seperti bantuan modal ultra mikro. Pedagang gerobak, misalnya, tentu tidak bisa disulitkan dengan administrasi yang rumit untuk bisa berjualan. Di sinilah peran Baznas hadir membantu mereka,” pungkasnya. (ari/van)