Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengucapkan syukur atas capaian kinerja ekspor Jawa Timur yang kembali menunjukkan tren peningkatan signifikan sepanjang tahun ini.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, total ekspor migas dan nonmigas Jatim pada Januari–Oktober 2025 mencapai US$25,34 miliar, naik 16,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sementara impor turun menjadi US$24,25 miliar atau menurun 3,56 persen.
“Kinerja ekspor yang terus tumbuh dan meningkat, sementara nilai impor turun. Ini semakin membuktikan bahwa Jatim memegang peranan signifikan terhadap capaian ekspor nasional,” kata Khofifah di Surabaya, Kamis (4/12/2025).
Ekspor nonmigas, khususnya kelompok perhiasan atau permata, menjadi penopang utama dengan kenaikan 40,30 persen dan rata-rata peningkatan unit value mencapai 687,41 persen. Selain itu, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati tumbuh 41,35 persen dan menyumbang 7,91 persen terhadap total ekspor Jatim.
“Capaian ini ditopang oleh ekspor nonmigas utamanya golongan perhiasan atau permata masih menjadi komoditas unggulan,” kata ucap Khofifah.
Swiss menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim dengan nilai US$4,08 miliar, didominasi perhiasan/permata, kendaraan dan bagiannya, serta perkakas bukan logam mulia. Pangsa ekspor berikutnya adalah Tiongkok sebesar 13,03 persen (US$3,23 miliar) dan Amerika Serikat 12,33 persen (US$3,06 miliar).
Kinerja ekspor yang menguat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi Jatim pada Triwulan III-2025 mencapai 5,22 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding nasional 5,04 persen. Jatim juga mencatat pertumbuhan triwulanan (q-to-q) tertinggi di Pulau Jawa sebesar 1,70 persen.
Sementara inflasi November 2025 tercatat 2,63 persen (y-on-y), terkendali dalam kisaran normal 2,5 persen ±1. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat terjaga dan harga jual produksi tetap menguntungkan.
Khofifah mengajak seluruh stakeholder perdagangan untuk bersinergi mendorong penguatan ekspor demi kesejahteraan masyarakat.
“Mari terus bersinergi dan berkolaborasi, lewat berbagai langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing ekspor, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Jawa Timur,” tuturnya.
“Kita lakukan upaya dan stimulus bagi peningkatan kinerja ekspor nonmigas yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya. (dev/mar)












