SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Suporter Persebaya atau yang biasa dikenal dengan sebutan Bonek, identik dengan warga Surabaya. Sehingga ketika terdengar kabar adanya Bonek yang meninggal di Subang pada Sabtu (7/1/2016), membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memerintahkan jajarannya untuk mencari kabar.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo, hal ini dilakukan karena Pemerintah Kota Surabaya selalu hadir di tengah-tengah warganya yang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan.
Baca Juga: Sebanyak 2.512 Personel Gabungan Diterjunkan untuk Pengamanan Persebaya Vs PSM di GBT
"Sehingga ketika terdengar kabar ini, kami melakukan penggalian data identitas Bonek yang meninggal akibat dugaan keracunan minuman berakohol. Namun ternyata data yang kami peroleh, bonek tersebut bukanlah warga Surabaya," kata Supomo dalam konferensi pers di Kantor Bagian Humas, Minggu (8/1/2017).
Menurut Supomo, Bonek yang identik dengan Persebaya membuat adanya anggapan bahwa bonek merupakan warga Surabaya. Namun, ternyata simpatisan Bonek juga terdapat di beberapa wilayah lainnya.
Supomo juga menambahkan, meskipun begitu Pemerintah Kota Surabaya tidak tinggal diam dan tetap melakukan penanganan secara proporsional.
Baca Juga: Agraprana dan Richy Nur Cholis, Dua Bocah Magetan yang Resmi Perkuat Persebaya U-13
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas), Irvan Widyanto, mengatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa ada lima bonek yang dinyatakan meninggal dunia. Penyebab meninggalnya bonek tersebut yakni akibat mengkonsumsi minuman oplosan alkohol 70% yang dicampur dengan softdrink dan air kelapa muda. Di samping lima bonek yang meninggal, tiga bonek yang juga mengkonsumsi minuman oplosan tersebut masih dalam kondisi kritis dan sedang dirawat intensif.
Kronologinya, menurut Irvan, adanya rombongan Bonek yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung pada Rabu (4/1/2017) melalui jalur pantura.
Saat tiba pada Jumat (6/1/2017) di Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, rombongan tersebut diterima oleh perwakilan Viking -sebutan suporter persib-. Pada malam harinya, bersama Singgih anggota Viking, beberapa bonek mengkonsumsi minuman oplosan.
Baca Juga: Siapkan Skema Pemanfaatan Wisma Karanggayam, Eri Berharap Bisa Angkat Performa Persebaya
"Saat melakukan perjalanan menuju Bandung, di tengah perjalanan, Brian Adam salah satu bonek yang mengkonsumsi minuman tadi mengalami overdosis dan langsung meninggal dunia," kata Irvan.
Selanjutnya, rombongan memutuskan menuju Puskesmas Pegaden untuk memeriksakan anggota rombongan lainnya.
"Sekitar pukul 16.45 WIB, beberapa bonek lainnya meninggal dunia dan sisanya mendapatkan penanganan medis," lanjut Irvan.
Baca Juga: Anniversary 97, Persebaya Undang Persibo di GBT, Eko Setyawan: Kita Bawa Pemain Baru
Untuk itu, kata pria yang juga menjabat Kasatpol PP Surabaya ini, Pemerintah Kota Surabaya sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Subang melalui Polrestabes Surabaya, Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Sidoarjo, terkait kepulangan jenazah. Selain itu, juga melakukan koordinasi pemulangan beberapa anggota rombongan lainnya yang masih sehat untuk kembali pulang.
Dalam konferensi pers ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita. Kadinkes Surabaya sempat menyampaikan efek yang ditimbulkan akibat meminum alkohol 70% tersebut.
"Alkohol dengan kadar 70% itu biasanya untuk sterilisasi alat, bukan untuk diminum. Sehingga kalau dikonsumsi dampaknya bisa sangat fatal bagi tubuh," terang Febria.
Baca Juga: Pelemparan KA Pasundan di Kawasan Stasiun Gubeng Diduga Dilakukan oleh Kelompok Anak Muda Bermasker
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menambahkan, Pemkot Surabaya menanggung biaya perawatan medis para Bonek. Hal itu merupakan bentuk kepedulian Pemkot Surabaya terhadap para pendukung klub sepakbola kebanggaan Kota Pahlawan itu.
"Ibu Wali Kota selalu berpesan agar kami, jajaran di Pemkot Surabaya selalu memonitor dan memberi perhatian kepada Bonek," kata Fikser. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News