KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pedagang nakal diduga mencoba mengeruk keuntungkan pribadi dengan menjual hewan kurban berpenyakit, tiga hari jelang Hari Raya Idul Adha tahun 2017 ini. Hewan kurban yang terserang gangguan pernafasan dan mengeluarkan lendir dari dalam mulutnya itu ditemukan saat Wali Kota Mojokerto Masud Yunus sidak ke sebuah lapak di daerah Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Selasa (29/8).
Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sendiri juga mengaku menemukan hewan kurban berpenyakit di dalam lapak pedagang musiman tersebut. Sejumlah kambing kurban dinyatakan terserang penyakit pink eye, gudik dan diare.
Baca Juga: 5 Kelurahan di Kota Mojokerto Terdampak Banjir, Pj Ali Kuncoro Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan
"Selama pemeriksaan di 23 lapak pedagang kami menemukan indikasi adanya hewan kurban berpenyakit. Kebanyakan terserang pink eye atau mata merah, penyakit gudik dan diare," jelas drh Putra dari DKPP usai mengawal Wali Kota sidak hewan kurban.
Untuk itu, pihaknya akan mengeluarkan Surat Kesehatan Hewan (SKH) bagi pedagang yang lolos pemeriksaan. "Kami akan memberikan SKH bagi pedagang yang lolos seleksi dengan tidak memperjualbelikan hewan kurban berpenyakit. Tujuannya adalah untuk memberi kepastian bagi konsumen," tambahnya.
Sementara itu, di sela-sela sidak, Wali Kota Masud Yunus langsung mengultimatum adanya pedagang nakal. "Pedagang harus memperhatikan kesehatan hewan jualannya, harus ada jaminan sehat dan tidak cacat. Lantas sesuai dengan syariat yakni berusia diatas 1 tahun. Karena korban itu ada aturannya, sehingga sah sesuai syariat," tegas Walikota.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Rapat Terbatas Penanganan Bencana, Pj Ali Kuncoro: Koordinasi dengan Pemkab
Kepala daerah yang juga seorang ulama ini mengimbau agar konsumen tidak asal pilih hewan kurban. "Saya mengimbau agar konsumen membeli dengan teliti dan ada tanda pemeriksaan, yang sudah diperiksa oleh dokter. Belinya ditempat yang sudah diperiksa dokter," tandasnya.
Usai membuka acara pajak di Sunrise Mall, Wali Kota yang akrab dipanggil Yai Ud ini mengadakan sampling dengan mengunjungi tiga lapak di daerah Kelurahan Wates. Kunjungan kepala daerah ini untuk memastikan penjualan kurban tiap jelang hari raya Kurban.
Omzet Menurun, Curhat Ke Wali Kota
Baca Juga: Proyek Fisik Pendukung Kolam Retensi Kota Mojokerto Segera Rampung
Sementara itu, sejumlah pedagang mengeluhkan menurunnya omzet penjualan kambing kurban, tahun ini. "Sekarang sepi, Pak Wali. Berbeda dengan tahun lalu," keluh Utoyo, seorang penjaga lapak penjualan hewan kurban di Jalan Raya Ijen. Ia mengaku pendapatannya turun hingga sepertiga persen.
"Mungkin soal kondisi ekonomi, turun jauh hingga 30-40 persen," ujarnya.
Pengakuan senada diutarakan Sulaiman, penjaga lapak di jalan yang sama di sisi timur. "Kalau dulu, hari gini sudah laku 160 ekor, sekarang baru laku 75 an ekor. Nggak tahu apa penyebabnya, mungkin banyak yang beralih ke sapi," keluhnya.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
Karena sepi, hewan dagangan yang ia datangkan dari Trenggalek ini masih sangat banyak. "Ini, lihat sendiri masih segini banyak," pungkas ia. (yep/ris/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News