TULUNGAGUNG-(BangsaOnline)
IAIN Tulungagung kembali akan mewisuda 788 mahasiswa di tahun 2014. Mereka terdiri dari 670 wisudawan program sarjana dan 118 program pascasarjana. Wisuda dilaksanakan hari ini Sabtu, 6 September 2014 di Kampus IAIN Tulungagung. Bupati, Wakil Bupati Tulungagung, pejabat pemkab Kabupaten Tulungagung, seluruh civitas akademika IAIN Tulungagung, orang tua wisudawan, seluruh jajaran staf keluarga besar IAIN dan undangan lain akan hadir.
Baca Juga: Orasi di IAIN Tulungagung, LaNyalla Soroti Darurat Akhlak dan Adab
Pada wisuda pertama dengan status IAIN ini, 389 wisudawan memperoleh nilai kumlaude, 347 wisudawan memperoleh nilai sangat memuaskan, dan sebanyak 52 wisudawan memperoleh nilai memuaskan. Secara keseluruhan, peraih nilai terbaik untuk program sarjana ditempati Hindahtus Sa’adah, wisudawan Prodi/Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) dengan IPK 3,94. Sedangkan dari program pascasarjana diraih Aftonur Rosyad, wisudawan Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) dengan IPK 3,76.
Secara rinci, peraih nilai terbaik untuk setiap jurusan/prodi sebagai berikut; Pertama, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FATIK), Jurusan/Prodi Hukum Ekonomi Syariah HES diraih Afrik Yunari dengan IPK 3,86. Jurusan/Prodi Hukum Keluarga (HK) ditempati Nasrullah Ali Munif dengan IPK 3,87. Kedua, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK). Jurusan/Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) diraih Anis Sukmawati dengan IPK 3,91. Jurusan/Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ditempati Hindahtus Sa’adah dengan IPK 3,94. Jurusan/Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) diperoleh Ernila Rizar dengan IPK 3,80. Jurusan/Prodi Tadris Matematika (TMT) diraih Nina Agung Dewi Anggraini dengan IPK 3,83. Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menempati posisi terbaik Fuaddilah Ali Sofyan dengan IPK 3,86.
Ketiga, Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah (FUAD). Jurusan/Prodi Tafsir Hadits (TH) diraih Sugito dengan IPK 3,87. Jurusan/Prodi Aqidah Filsafat (AF) ditempati Mohamad Imron Rosadi dengan IPK 3,49. Jurusan/Prodi Tasawuf Psikoterapi (TP) diraih Lailatul Ashariyah dengan IPK 3,66.
Keempat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan/Prodi Perbankan Syari’ah diraih Ayuk Wahdanfiari Adibah dengan IPK 3,91.
Sedangkan program pascasarjana peraih nilai terbaik sebagai berikut; Jurusan/Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) diraih Zuraida dengan IPK 3,72. Jurusan/Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) ditempati Reni Dwi Puspitasari dengan IPK 3,72. Jurusan/Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) diperoleh Aftonur Rosyad dengan IPK 3,76.
Jurusan/Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) diraih Naim Matusalimah 3,75. Jurusan/Prodi Ilmu Pendidikan Dasar Islam (IPDI) ditempati Hamidah Abdul Shomad Elfin Nikmati dengan IPK 3,69. Jurusan/Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) diraih Hadi Priyanto dengan IPK 3,73.
Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin berharap seluruh wisudawan dapat berkiprah secara maksimal di tengah masyarakat.“Alumni IAIN Tulungagung memiliki banyak peran dalam konteks relasi dengan almamater, yakni sebagai humas, ujung tombak, dan sekaligus corong IAIN Tulungagung. Kiprah yang baik akan memberi pengaruh signifikan bagi eksistensi IAIN Tulungagung di tengah masyarakat. Sebaliknya, perilaku buruk alumni tentu akan berimbas pada degradasi nama baik IAIN Tulungagung,”tegas Dr. Maftukhin pada suatu kesempatan wawancara.
Lebih lanjut Dr. Maftukhin menegaskan bahwa prestasi yang ditorehkan alumni di tengah masyarakat akan sangat membantu dalam mewujudkan asa dan cita civitas akademika IAIN Tulungagung. Asa dan cita itu adalah semakin mengembangkan dan meneguhkan eksistensi IAIN Tulungagung sebagai center of excellent ilmu-ilmu keislaman di Provinsi Jawa Timur pada khususnya maupun di Indonesia pada umumnya.
Proyeksi Masa Depan
Perjalanan sejarah IAIN Tulunagung bermula sejak ditetapkannya SP IAIN pada 26 Juli 1968, yang kemudian dikukuhkan Menteri Agama RI kala itu, K.H. Achmad Dahlan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI tertanggal 17 Juli 1968 menjadi IAIN Sunan Ampel Cabang Tulungagung.
Pada tahun 1997, IAIN Sunan Ampel Cabang Tulungagung mengalami metamorfosa menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung. Perubahan bentuk ini memberikan otonomi yang besar untuk mengembangkan diri.
Dan 6 Agustus 2013 adalah tanggal bersejarah bagi civitas akademika STAIN Tulungagung. Tepat pada tanggal tersebut STAIN Tulungagung telah ditetapkan untuk alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Status IAIN ini diresmikan pada 31 Desember 2013 oleh Menteri Agama RI, Dr. (Hc) Suryadharma Ali.
Dr. Maftukhin, M.Ag menyampaikan bahwa alih status ini di samping sebagai wujud pengakuan prestasi juga telah menjadi pelecut semangat seluruh civitas akademika untuk mengembangkan institusi ini menjadi lebih baik lagi. Berbagai terobosan telah dilakukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
“Sarana dan prasarana terus kami benahi, kualitas dosen terus ditingkatkan, dan layanan administrasi didorong semakin profesional”, tegas lelaki kelahiran Pekalongan ini.
Lebih lanjut Maftukhin mengatakan bahwa dalam rangka semakin meneguhkan eksistensi dalam kancah nasional, IAIN Tulungagung menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kredibel bertaraf nasional.
“Jalinan kerjasama kita bangun misalnya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Dewan Syariah Nasional MUI dan lembaga-lembaga keuangan syariah yang diperuntukkan khususnya untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Demikian pula dengan Fakultas-Fakultas lainnya, seperti Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum dengan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (PP APSI) dan Mahkamah Konstitusi RI, Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah dengan berbagai lembaga, pun Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan tak ketinggalan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kredibel”, terang Rektor pertama IAIN Tulungagung ini.
Maftukhin menegaskan, berbagai terobosan itu adalah upaya untuk menjadikan IAIN Tulungagung sebagai kawah candradimuka yang mencetak sarjana-sarjana profesional nan mumpuni dan siap terjun di tengah masyarakat. Sebagai proyeksi masa depan, civitas akademika bertekad untuk terus mengembangkan IAIN Tulungagung dan segera berstatus menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Dengan status UIN tersebut, diharapkan institusi ini semakin mampu memenuhi ekspektasi masyarakat di wilayah Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, dan seluruh rakyat Indonesia.(adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News