​Kekeringan Meluas, 32 Desa di Tuban Krisis Air Bersih

​Kekeringan Meluas, 32 Desa di Tuban Krisis Air Bersih Kalaksa BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Tuban semakin meluas. Hingga saat ini total sebanyak 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan mengalami kekeringan. Yakni, Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, Senori, Montong, Bangilan, Kerek, Jatirogo, Rengel, dan Kecamatan Soko.

Di antara desa yang mengalami kekeringan tersebut, yakni Desa Sawahan Kecamatan Rengel, Desa Jati Kecamatan Soko, Desa Nguluhan dan Maindu Kecamatan Montong, serta Desa Bader Kecamatan Jatirogo.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiono mengaku, pihaknya sudah memprediksi meluasnya bencana kekeringan saat puncak musim kemarau. Ia mengatakan jika wilayah terdampak kekeringan kali ini mengalami perluasan dibandingkan tahun lalu.

“Tahun lalu ada 28 desa di 8 kecamatan, kini menjadi 32 desa di 10 kecamatan,” ujar Joko Ludiono kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (6/9).

Joko Ludiono mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah sudah turun hujan, namun masih terbilang ringan. Sehingga, belum mampu mengembalikan air bawah tanah.

“Karena itu, untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga akibat kekeringan, sampai saat ini BPBD masih mengandalkan dropping air bersih. Karena hampir 80 persen wilayah Tuban ini mengalami kering kritis, sehingga satu-satunya upaya untuk mengatasinya dengan melakukan dropping air,” imbuhnya.

Hingga kini, BPBD telah menyalurkan sebanyak 1,393 juta liter air bersih ke sejumlah desa. Anggaran yang telah disediakan juga dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. “Penyerapan anggaran sudah sekitar 70 persen. Saya rasa masih cukup hingga musim penghujan tiba yang diprediksi hingga awal November mendatang,” pungkasnya. (gun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO