LONDON, BANGSAONLINE.com - WhatsApp akan melakukan perubahan besar pada tahun tahun depan. Namun, perubahan ini membuat pengguna mulai gusar akan kebijakan mesdos yang paling ngetop sedunia ini. Demikian laporan Forbes terbaru.
Aplikasi medsos ini segera mulai menampilkan iklan kepada pengguna, menurut salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton.
BACA JUGA:
- Pj Bupati Pamekasan Ajak ASN di Lingkungan Pemkab 'Kendalikan Jempol' Jelang Pemilu 2024
- Bupati Jember Kunjungi Rumah Wanita yang Melahirkan di Pinggir Jalan
- Segera Cek! Inilah Daftar HP Android dan Iphone yang Tidak Bisa Pakai WhatsApp per 24 Oktober 2023
- 25 Ide Ucapan Maulid Nabi Terbaru 2023 yang Menyentuh Hati Cocok Dikirim WA atau Caption Medsos
WhatsApp didirikan bersama oleh Acton bersama Jan Koum pada tahun 2009, tetapi dibeli Facebook pada tahun 2014. Baik Acton dan Koum kini telah meninggalkan WhatsApp, dan tampaknya keputusan mereka untuk keluar, disebabkan oleh ketidaksepakatan untuk memonetisasi aplikasi obrolan.
Facebook meyakinkan Koum dan Acton pada tahun 2014 bahwa tidak akan ada memonetisasi aplikasi WhatsApp selama lima tahun ke depan. Tetapi itu berarti monetisasi bisa terjadi pada 2019.
Berbicara kepada Forbes, juru bicara WhatsApp menegaskan bahwa aplikasi akan mulai menampilkan iklan di fitur 'Status' pada tahun 2019. Ini sepenuhnya bertentangan dengan visi pendiri WhatsApp untuk perusahaan.
Dalam sebuah blog yang ditulis sebelum akuisisi Facebook, para pendiri menulis: “Saat ini perusahaan tahu secara harfiah segala sesuatu tentang Anda, teman-teman Anda, minat Anda, dan mereka menggunakannya untuk menjual iklan. Ketika kami duduk untuk memulai sendiri hal-hal bersama tiga tahun lalu, kami ingin membuat sesuatu yang bukan hanya kliring iklan lain. Kami ingin menghabiskan waktu kami membangun layanan yang ingin digunakan orang karena itu berhasil dan menyelamatkan uang mereka dan membuat hidup mereka lebih baik dengan cara kecil.”