​Kapolres Ngawi akan Tindak Tegas Pelaku Pemasang Jebakan Tikus Memakai Setrum

​Kapolres Ngawi akan Tindak Tegas Pelaku Pemasang Jebakan Tikus Memakai Setrum Polisi saat menunjukkan lokasi kejadian tewas kesetrum.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dengan seringnya jebakan tikus yang menggunakan aliran listrik membawa korban jiwa, Kapolres  AKBP MB. Pranatal Hutajulu memberikan perhatian khusus. Hal tersebut nampak setelah adanya insiden yang terjadi pada hari Senin (12/11), di wilayah Kec Padas, di mana seorang petani tewas tersengat aliran setrum dari jebakan tikus.

Orang nomor satu di Polres ini akan bertindak secara represif terhadap para pelaku pemasangan jebakan tikus beraliran listrik di areal sawah. Tindakan tegas itu menyusul banyaknya korban berjatuhan akibat jebakan tikus di sawah selama dua tahun terakhir.

“Saya akan memproses hukum terhadap kasus semacam ini karena korban berjatuhan. Seperti kasus di wilayah Geneng yang terjadi bulan kemarin itu sekarang proses hukumnya terus berjalan,” terang Kapolres saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (12/11).

Sedangkan pelaku pemasangan jebakan tikus yang beraliran listrik akan dijerat dengan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dengan hukuman penjara maksimal 5 tahun. Dengan tegas Pranatal akan menindak tegas pelaku pemasang jebakan yang menggunakan aliran listrik. 

Hal tersebut diungkapkan setelah melakukan pembicaraan dengan pimpinan PLN serta Kepala Dinas Pertanian Kab pada hari Senin siang secara mendadak.

Meski demikian, tandas Kapolres, pihaknya akan melakukan langkah-langkah persuasif terhadap para petani melalui Dinas Pertanian maupun Bhabinkamtibmas. Upaya pencegahan yang dimaksudkan itu melalui para penyuluh agar melakukan sosialisasi ke petani tentang bahaya pemasangan jebakan tikus beraliran listrik.

“Selain Dinas Pertanian untuk lebih aktif melakukan penyuluhan juga saya perintahkan ke seluruh personel Bhabinkamtibmas untuk memasukkan bahan penyuluhan tentang resiko jebakan tikus beraliran listrik setiap menyambangi masyarakat khususnya petani,” pungkasnya. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO