TAIWAN (bangasonline)
Nasib perusahaan ponsel pintar terkemuka asal Tiongkok, Xiaomi Inc, di ujung tanduk. Pemerintah Taiwan, Rabu (24/9) umumkan sedang lakukan investigasi terhadap perusahaan tersebut terkait dugaanancaman keamanan cyber.
Pemerintah Taiwan, pada Rabu (24/9) mengumumkan sedang melakukan investigasi terhadap perusahaan tersebut terkait dugaan munculnya ancaman keamanan cyber (dunia maya). Diharapkan, proses penyidikan rampung dan nasib perusahaan tersebut pun bisa segera diputuskan dalam 3 bulan.
Baca Juga: Parah! Warga Indonesia Habiskan Waktu 6,05 Jam Main HP Tiap Hari
Sayang, dalam pernyataannya pemerintah Taiwan masih belum mau menjelaskan apakah investigasi tersebut meliputi kemungkinan larangan penjualan produk-produk Xiaomi di bawah harga pasar Taiwan atau tidak.
Namun keterangan yang dipublikasikan sebuah situs eksekutif di Taiwan pada Selasa kemarin (23/9) menyebutkan, sejumlah ponsel pintar keluaran Xiaomi secara otomatis mengirimkan data-data pengguna ponsel ke server pusat perusahaan tersebut, yang ada di Beijing. Walhasil, kecurigaan adanya pelanggaran keamanan pun menyeruak.
Pihak Xiaomi sampai berita ini diturunkan, masih enggan memberikan pernyataan. Padahal, kasus tersebut dengan cepat menjadi perhatian publik dan mengingatkan kembali pada teknologi pengawas perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berorientasi pada pasar luar negeri.
Baca Juga: Ternyata Tidak Sama! Berikut Perbedaan Smartphone dengan Ponsel yang Harus Kamu Tahu
Beijing Khawatir
Masalah ini juga membesar menyusul kekhawatiran Beijing terhadap terhadap potensi ancaman keamanan cyber dari luar, apalagi seteleh negara Tirai Bambu itu berhasil menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Selama ini, Beijing dan perusahaan-perusahaan asal negeri itu acap dituding telah melakukan kejahatan cyber dan mata-mata terhadap sektor industri.
Pemerintah Taiwan pun ikut-ikutan waswas, mengingat Beijing boleh di bilang cukup bergantung pada wilayah itu. Kritik pun akhirnya bermunculan dan menuding Beijing sengaja memperluas sayap perekonominya ke sana supaya bisa mempengaruhi pemerintah dan warga setempat terkait kebijakan politiknya.
Baca Juga: Harga Iphone 8 Turun Hingga 1 Jutaan, Smartphone Mungil Ini Layak Digunakan Hingga Tahun 2025?
Produk-produk keluaran Xiaomi bukan hanya laris manis di negara asalnya, tetapi pangsa pasarnya sudah mencapai ke beberapa negara Asia, di antaranya Singapura, Malaysia, Indonesia, Filiphina dan India. Diperkirakan, Xiaomi juga akan mengembangkan sayap bisnisnya ke Thailand, Brazil dan Meksiko.
Line Dicurigai
Selain Xiaomi, tuduhan keamanan juga mengarah pada layanan pesan singkat yang sedang naik daun dan sangat digandrungi masyarakat Jepang, Line. Layanan millik Naver Corp asal Korea Selatan itu, bakal dilarang dipakai pada komputer-komputer yang digunakan terkait tugas-tugas pemerintah, dengan alasan keamanan.
Baca Juga: Review Spesifikasi dan Fitur Xiaomi 14 Ultra: Flagship dengan Layar Sangat Mewah dan Berkualitas
Juru bicara Line mengatakan kepada kantor berita Reuters, pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap tuduhan tersebut. Namun seperti sudah diduga, tidak disebutkan secara rinci bagaimana proses penyidikan itu berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News