​Kesaksian WTS yang Dipaksa Main Rolet Rusia: Duar! Separuh Otak Ambyar di Lantai

​Kesaksian WTS yang Dipaksa Main Rolet Rusia: Duar! Separuh Otak Ambyar di Lantai Sarah saat berada di 'Aquarium'nya, di Distrik Lampu Merah, Amsterdam. foto: mirror.co.uk

BANGSAONLINE.com - Sarah Forsyth (42), membuka kenangan buruknya ketika diculik, dan dipaksa menjadi WTS di Distrik Lampu Merah, Amsterdam Belanda. Saat itu dia be 19 tahun, dan harus melayani ngeseks 20 pria.

Berawal dia dijanjikan pekerjaan sebagai perawat bayi, malah diculik untuk dijadikan Wanita Tuna Susila, di Distrik Lampu Merah, Amsterdam, surganya pria hidung belang.

Dia melihat, bagaimana gadis Thailand yang gemetaran, yang gagal laku dijual. Dia dibawa ke gudang kumuh di pinggiran kota, lalu ditembak kepalanya. Otaknya ambyar. Kejadian ini direkam, dan semua WTS dipaksa melihatnya. Tentu saja, semua didera ketakutan luar biasa. "Wajahnya meledak. Aku menyaksikan peluru itu benar-benar mengambil setengah kepalanya dari bahunya," kenang Sarah kepada mirror.co.uk.

Bukan itu saja, pria bengis memesan beberapa WTS. Lalu, para WTS ini diajak main Russian Roulette. Di mana satu pistol revolver diisi satu peluru. Setelah ruang peluru diputar, satu WTS disuruh menempelkan moncong pistol ke pelipis dan menarik pelatuknya. Klik. Ketika pistol itu tak meledak, para pria ini tertawa terbahak-bakak.

“Aku melihat bagaimana teman senasib saya, otaknya ambyar diterjang peluru. Darahnya membanjiri meja dan lantai. Mereka tertawa-tawa, kami sangat ketakutan dan nyaris pingsan,” keluh Sarah. “Aku ingin berteriak, meskipun mulutku terbuka, tenggorokan mengerut karena ketakutan. Aku tidak bisa bersuara. Aku melihat lampu merah kecil di kamera dan mendengar suara lembut dari kaset dan aku menyadari permainan roulette ini sedang direkam”.

Sarah selalu beruntung dalam permainan roulette Rusia ini. Namun, suara klik! dari pistol menghantuinya sampai sekarang. "Setiap kali aku mengarahkan moncong revolver ke kepala saya dan pelatuknya mengklik sebuah ruang kosong saya merasa ditipu.”

Untuk menghilangkan ketakutan itu, Sarah melarikan kepada kokain. Dan kini, dia berjuang untuk menghilangkan kecanduan dalam dirinya. “Beruntung, aku masih selamat.”

Kisah Sarah akhirnya dibukukan.

Sumber: mirror.co.uk

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO