JAKARTA(BangsaOnline) Ratusan polisi yang bertugas di Mapolres Pamekasan, Madura, Jawa
Timur, berunjuk rasa dengan "menyegel" rumah dinas Wakil Kepala
Polres Pamekasan, Komisaris Hartono, Sabtu, 4 Oktober 2014. Penyegelan itu
berupa pemasangan garis polisi di pintu masuk rumah dinas yang letaknya tidak
jauh dari kantor Polrea Pamekasan.
Selain rumah Wakapolres, polisi-polisi itu juga menyegel Rumah dinas Kepala
Bagian Sumda, Komisaris Sugeng Santoso dan rumah dinas Kepala Bagian
Operasional, Komisaris Slamet Riady. "Kami ingin ketiga perwira ini diusir
dari pamekasan," kata seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya.
Menurut dia, aksi ini digelar untuk memprotes sikap atasan mereka yang dinilai
arogan. Sikap arogan itu ditunjukan dalam bentuk perbuatan dan kata-kata.
Misalnya saja pada setiap apel pagi, wakapolres selalu marah-marah dengan
kata-kata yang tak pantas diucapkan. "Kami disebut anjing dan
pelacur," ujar polisi itu.
Karena selalu dihina dan disalahkan, lanjut polisi tadi, seluruh anggota Polres
Pamekasan sepakat untuk berunjuk rasa dan menuntut ketiganya pergi.
"Padahal kami ini sudah bekerja profesional," katanya polisi tadi.
Saat aksi digelar, Hartono tidak terlihat di rumah. Seorang polisi mengatakan
Wakapolres itu diamankan ke Mapolres untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Di rumah itu hanya terlihat anak dan istri Hartono.
Para polisi mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa, jika ketiganya
tidak bersedia angkat kaki dari Kabupaten Pamekasan. Ada pun Kepala Polres
Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Nanamh Chadarusman saat ini tengah menunaikan
ibadah haji.
Para anggota polisi itu mengaku tidak terima atas tindakan yang dilakukan Wakapolres, Kabag Ops, dan Kabag Sumda kepada anggota polisi yang sering berkata kasar dan terkesan tidak manusiawi.
Baca Juga: Ramalan Shio Sabtu 26 Oktober 2024: Anjing Ditegur Sembarangan, Babi Haha Hihi
"Apa pantas, kami dibilang anjing, sedangkan mereka-mereka itu adalah pimpinan kami," teriak salah seorang anggota polisi dengan nada emosi.
Aksi yang digelar ratusan polisi ini dilakukan setelah pengamanan Salat Idul Adha. Para anggota polisi selanjutnya berkumpul dan bergerak secara bersama-sama menuju kantor Mapolres di Jalan Stadion Pamekasan.
Wartawan Antara di Pamekasan melaporkan saat ini anggota polisi dari berbagai satuan berupaya mencari ketiga perwira itu guna meminta pertanggungjawaban atas ucapan kotor yang disampaikan kepada para anggota.
Baca Juga: Ramalan Shio Kamis 17 Oktober 2024: Anjing Rendah Diri, Babi Meringis Aja
Sementara itu, situasi di Mapolres Pamekasan kini kian memanas, bahkan banyak anggota polisi yang terlihat emosi, karena ketiga perwira itu tidak bersedia menemui mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News