JAKARTA(BangsaOnline) Karpet abu-abu sepanjang 20 meter memanjang di Pos Bitung, Terminal III Tanjung Priok, Jakarta Utara. Karpet itu menghampar diapit kontainer bertingkat di sisi kanan dan kirinya. Di atas karpet berdiri sebuah mikrofon di dekat meja panjang dengan 33 helm oranye di atasnya. "Panggung" mini itu langsung membelakangi laut dengan deretan kapal induk berisi kontainer.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Malam ini sekitar pukul 19.00 WIB, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya beserta nomenkelatur kementerian. Berbeda dari presiden-presiden sebelumnya yang mengumumkan nama menteri di Istana Negara, Jokowi menyampaikan siapa saja para pembantunya di tempat yang khusus dengan konsep acara yang tak biasa.
Menurut pihak penyelenggara yang menolak disebutkan namanya,
pada sekitar pukul 18.45 Jokowi dan Kalla akan tiba di "pangggung"
mini dengan menggunakan perahu. Perahu itu juga akan diisi menteri-menteri dalam
kabinet yang akan diumumkan malam ini. Jokowi dan Kalla kemudian akan berdiri
di atas karpet abu-abu itu dan memulai proses pengumuman.
Jokowi dan Kalla akan memakai "topi proyek" berwarna oranye. Para
menteri yang diumumkan itu kemudian akan "diserahi" topi proyek
sebagai simbolisasi bahwa mereka mulai bekerja. Pantauan Tempo, di atas meja terdapat 33
buah topi proyek yang berjejer di atas meja. Belum jelas apakah hanya sebagian
atau 33 menteri yang akan diumumkan atau hanya perwakilan saja.
Acara pengumuman kabinet ini juga akan dilengkapi permainan tata cahaya. Saat
Jokowi dan Kalla turun dari perahu, mereka akan "ditembak" okeh
cahaya putih 1200 watt. Total daya untuk menunjang kekuatan cahaya mencapai 80
ribu watt. Selain itu, juga ada 52 speaker aktif
untuk memeriahkan acara.
Hingga kini sang empunya acara masih belum tampak di lokasi. Mungkin masih
sibuk melakukan seleksi akhir menteri-menterinya atau mencari pengganti nama
menteri yang diberi catatan kuning atau merah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Peringatan dua lembaga itu
harus diindahkan agar Jokowi bisa langsung bekerja tancap gas tanpa hambatan.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News