​Kocak, Mas’ud Adnan: Kiai Beristri Banyak (Poligami) karena Ambil Wanita Jatah Pastor

​Kocak, Mas’ud Adnan: Kiai Beristri Banyak (Poligami) karena Ambil Wanita Jatah Pastor Em Mas'ud Adnan, S.Sos, M.Si. foto: bangsaonline.com

Karena faktanya, tegas Mas’ud Adnan, potensi seks laki-laki beragam. Secara kelakar Mas’ud Adnan mengatakan bahwa poligami itu bisa memberi solusi secara progresif. “Kan potensi seks laki-laki itu ada tiga ketegori. Pertama, laki-laki yang, maaf, potensi seksnya lower (rendah). Kadang strumnya ada, kadang tidak. Yang gini ini cukup satu istri,” kata Mas’ud Adnan yang disambut tawa yang hadir.

“Kedua, tingkat middle (tengah), yang potensi seksnya relatif tinggi, tapi yang gini ini juga cukup satu istri, kecuali jika tegangannya terus meningkat. Nah, yang ketiga, yang upper bahkan hyper. Ini yang bahaya, kalau tidak ada saluran khusus,” kata Mas’ud Adnan.

Karena itu memperbolehkan poligami. “Tapi syaratnya sangat ketat. Selain mampu secara ekonomi juga harus adil,” katanya.

Nah ini yang sulit. “Faktanya, banyak sekali suami yang poligami, harus banyak berbohong kepada istrinya, untuk menentralisir konflik antara istri tua dan istri muda,” katanya disambut tawa yang hadir.

Ia menegaskan, dalam praktiknya poligami tidak cukup dimodali potensi seks dan ekonomi. tapi juga kemampuan mengatur jiwa wanita yang berbeda, bahkan saling bertentangan, cemburu, iri dan sebagainya. "Jadi sangat-sangat rumit dan kompleks. Itulah kenapa wanita yang ikhlas dimadu digaransi masuk surga dengan diksi fiayyi makanin (lewat pintu mana saja-red) " katanya.

Selain itu, tegas Mas’ud Adnan, banyak poligamor yang hanya untuk melampiaskan nafsu. “Yang gini ini jelas dilarang,” kata Mas'ud Adnan yang mengaku hanya memiliki satu istri. 

Menurut Mas’ud Adnan, itu sangat bijak dalam memberi aturan kepada manusia. “Jadi itu wasathan atau ausathan (tengah-tengah), moderat dan adil,” kata Mas’ud Adnan yang alumnus Stikosa-AWS dan pasca Universitas Airlangga (Unair).

Hadir pada acara itu para ilmu komunikasi, baik S-1 maupun S-2 yang selama ini menjadi praktisi media dan pimpinan media, terutama TVRI. Mereka antara lain: Tri Sumoharjo, Budi Santoso, Unggul Mudradjat, Sentot M, Ilham, Handoko, Triyanto, Iwan Setiawan, Ahmad Mardianto, Herpan Susilo, Utari, Bunda Maria, dan yang lain. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO