SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas calon Jamaah Haji (CJH) Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/7) malam.
Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Pemprov Jatim. Jumlahnya sebanyak 139 orang ASN/PTT. Kepada mereka, Gubernur Khofifah menyampaikan pesan khusus agar mereka bisa menjaga kesehatan. Menurutnya, support fisik menjadi hal penting dalam menjalankan ibadah haji.
BACA JUGA:
- Hardiknas 2024, Khofifah: Maksimalkan Merdeka Belajar, Siapkan Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
- Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Jatim saat May Day 2024
- Pj Gubernur Adhy Dampingi Presiden RI Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Pelantikan Rektor ITS, Khofifah Optimis Bambang Pramujati Mampu Kembangkan Ekosistem Pendidikan
“Haji adalah arofah, menghitung kapasitas diri kita menjadi penting. Karena itu, mari kita menghitung kemampuan fisik kita masing-masing,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.
Selain penting menjaga kesehatan dan fisik saat ibadah, lanjutnya, yang paling penting untuk dilakukan CJH adalah menata hati. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yakni dengan menghindari sesuatu yang bisa menggoda hati. Hindari kemungkinan godaan yang menjurus kepada diri CJH.
“Paling berat itu menjaga hati. Jangan melakukan perdebatan saat ibadah. Kalau ingin khusyuk handphone diletakkan di kamar atau di tas. Jangan membuka handphone saat ibadah haji,” ujarnya sambil menegaskan bahwa hanya diri sendiri yang bisa mengendalikan hati dan pikirannya.
Menurutnya, CJH yang bisa berangkat ibadah haji ini mengalami sebuah proses yang tidak bisa dikalkulasi hanya karena banyaknya tabungan. Tetapi banyak faktor yang menakdirkan untuk dipanggil atau tidak. Rasanya juga pasti beda diantarkan oleh pimpinannya ketika mau melaksanakan ibadah haji.