​Respons Keluhan Warga, Dishub Sidoarjo Evaluasi Jalur Alternatif Sukodono

​Respons Keluhan Warga, Dishub Sidoarjo Evaluasi Jalur Alternatif Sukodono Warga saat melewati jembatan darurat dari gedhek.

Kondisi itu juga kerap dikeluhkan karena acapkali mengakibatkan masalah. Yang paling sering adalah truk atau mobil terperosok di persawahan Lengki ketika bersimpangan.

"Karena jalannya sempit. Dan ketika ada insiden, jalan antardesa yang sementara ini menjadi jalur utama itupun macet parah dari dua arah," ujar bapak dua anak ini.

Warga berharap, jalur itu hanya dimanfaatkan untuk jalan alternatif dari arah selatan saja. Sementara dari arah sebaliknya, diharapkan bisa memanfaatkan jalan melewati Desa Plumbungan kemudian ke Padmonegoro dan Pekarungan.

Jika jalan alternatif dari Utara dan Selatan dibedakan, diyakini bisa menekan potensi macet. Karena volume kendaraan di kawasan itu tinggi, sementara jalan alternatif yang dipakai selama ini terbilang kecil.

Sementara jembatan utama itu sendiri masih dalam proses pembongkaran. Alat berat terlihat beroperasi di sana, dan diperkirakan pembangunan butuh waktu sekitar dua bulan.

Menurut Kepala Dinas Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sunarti Setyaningsih, proyek pembangunan jembatan itu bakal berakhir atau rampung akhir Agustus nanti.

"Itu sesuai kontraknya. Progres di lapangan sekarang ini, setelah pemasangan box baru ada pekerjaan oprit yang menggunakan beton. Sehingga butuh sekitar minggu setelah pengecoran nanti, jembatan baru bisa dilewati," urai Naning, panggilan Sunarti Setyaningsih. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO