Gubernur Khofifah Launching OPOP Untuk Penguatan Ekonomi Berbasis Pesantren

Gubernur Khofifah Launching OPOP Untuk Penguatan Ekonomi Berbasis Pesantren Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat melaunching OPOP pada acara Puncak Acara Hari Koperasi Provinsi Jawa Timur ke 72, Rabu (7/8/2019). foto: IST/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa benar-benar menepati janjinya. Gubernur perempuan energik itu meluncurkan program pendorong ekonomi yang sudah digadang sejak lama yaitu One Pesantren One Product (OPOP) dalam acara Puncak Acara Hari Koperasi Provinsi Jawa Timur ke 72, Rabu (7/8/2019).

Program yang diformat dalam aplikasi digital ini adalah program khusus yang digagas Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk memberikan peningkatan kesejahteraan dam ekonomi masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan santri, dan masyarakat sekitar .

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

Secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dibutuhkan banyak kolaborasi dari berbagai lini untuk bisa mendorong UKM, IKM dan juga koperasi di Jawa Timur. Tak terkecuali di kalangan pondok yang menjadi fokus sasaran program OPOP.

"Harapannya OPOP bisa mendorong kemandirian santri selepas dari . Ini cukup lama kita siapkan. Bahkan saya dan Pak Emil saat proses kampanye kemarin sering menyampaikan terkait OPOP bisa kita wujudkan di - di Jawa Timur," kata Khofifah.

Sebelum resmi diluncurkan, dikatakan Khofifah, Pemprov sudah lebih dulu membangun ekosistemnya. Penyiapan ekosistem pengembangan produk unggulan di kawasan ini dibantu oleh perguruan tinggu Universitas NU Surabaya (Unusa).

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"Lalu untuk finalisasinya kita juga banyak dibantu oleh ," tandas gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.

Melalui program ini nantinya akan didorong bagaimana setiap yang berjumlah ribuan di Jawa Timur bisa memiliki produk unggulan. Yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan ekonomi santri, menjadi penguatan ekonomi dan membantu peningkatan kesejhateraan masyarakat di sekitar .

Tidak hanya meluncurkan aplikasi OPOP, dalam puncak acara Hari Koperasi tersebut juga diluncurkan tiga aplikasi pendorong UKM, IKM dan koperasi Jawa Timur.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Tiga aplikasi tersebut adalah Sistem Informasi Pembelajaran dan Peningkatan Wawasan Perkoperasian (SiJawara), Toko Online Milik Koperasi (Tomiko), dan juga Jatim ISO.

"Di era digitalisasi ekonomi, banyak sekali perdagangan yang dilakukan secara online. Para pelaku Koperasi, UKM, dan IKM harus banyak mendapatkan pendampingan dan kolaborasi," tegasnya.

Sebab saat ini ada UKM, IKM, dan juga koperasi yang sudah advance. Namun juga ada yang belum. Karenanya kolaborasi dengan sektor strategis dibutuhkan untuk mendorong yang belum advance bisa berlari bersama demi mewujudkan kesejahteraan di Jawa Timur.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

"Kampus mendampingi human capitalnya, perbankan melakukan support permodalannya. Akses pasarnya nanti dibantu oleh para pelaku perusahaan e-commerce," jelas mantan Menteri Sosial dan juga Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

Karenanya, dalam kesempatan ini, juga diselenggarakan penandatangan MoU dengan sejumlah sektor strategis. Yaitu penandatangan nota kesepahaman antara Pemprov dengan sejumlah perusahaan e-commerce mulai Shopee, Go Pay, GoJek, Tokopedia, dan juga Blibli.

Para pelaku perusahaan e-commerce ini diminta untuk melakukan pendampingan dan memastikan kontrol kualitas produk, kuantitas dan kontinyuitas dari koperasi, UKM, dan IKM jika diprediksi trend permintaan meningkat.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Selain itu, Pemprov juga melakukan penandatangan MoU antara Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Provinsi (Dekopinwil) Jatim dengan 37 perguruan tinggi negeri/swasta (PTN/PTS). Yang nantinya akan memberikan pendampingan pada UKM, IKM dan koperasi di Jawa Timur. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO