SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penampilan AKBP Akik Subki, Kasubdit III Ditintelkam Polda Jatim cukup menarik ketika menerima audiensi Ketua Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Timur yang baru terpilih, Abdul Muchid. Perwira menengah polisi itu memakai kopyah berlogo NU yang kini lagi ngetren.
Abah Muchid – panggilan akrab Abdul Muchid - yang hadir bersama Dr. KH. Husnul Khuluq, Em Mas’ud Adnan. dan Hj Nur Syamsiah, SE tentu saja senyum-senyum. Apalagi Akik Subki sangat familiar dan kocak seperti penceramah NU.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
bangsaonline.com/images/uploads/berita/fbdbb6f7ef2ce0c9b503783f7b2d0765.jpg">
(Rombongan Pagar Nusa foto bersama dengan AKBP Akik Subki, Kasubdit III Ditintelkam Polda Jatim di Direktorat Intelkam Polda Jatim, Jumat (16/8/2019). Foto: BANGSAONLINE.com)
Akik Subki menemui Abah Muchid dan rombongan di ruang kerjanya di Polda Jatim, Jumat (16/8/2019). “Saya kalau nanti pensiun mau jadi Pembina Banser,” kata Akik Subki sembari tertawa. “Nama saya aslinya Subchi,” tambahnya menunjukkan bahwa namanya berasal dari bahasa Arab.
Baca Juga: Resmikan RS Bhayangkara Serentak di 9 Daerah, Kapolda Harap Penuhi Layanan Kesehatan Berkualitas
Em Mas’ud Adnan langsung menukas. “Sebelum memulai saya mau komentar dulu tentang kopyahnya,” kata Em Mas’ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com. “Saya kalah NU, apalagi saya tak pakai kopyah,” tambah Em Mas'ud Adnan yang alumnus Pesatren Tebuireng Jombang dan Pascasarjana Unair itu.
Akik Subki yang didampingi Kompol Wimbo terpingkal. Ia lalu bercerita bahwa pernah bertugas lama di Lirboyo Kediri. “Saya ini anak buahnya Gus Maksum,” ungkapnya. Yang dimaksud Gus Maksum adalah KH. Maksum Djauhari, cucu KH. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Gus Maksum dikenal sebagai pendiri Pencak Silat NU Pagar Nusa.
Akik Subki juga mengaku setiap bertugas di suatu daerah selalu bertemu wartawan HARIAN BANGSA. Ia bercerita ketika mengawali tugas di Situbondo. Menurut dia, saat mengawali tugas di Situbondo bertemu wartawan HARIAN BANGSA Situbondo.
Baca Juga: Kapolda Jatim Tekankan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem dan Keamanan saat Rakor Operasi Lilin Semeru 2024
“Pokoknya saya selalu bertemu dengan HARIAN BANGSA. Siapa nama wartawan HARIAN BANGSA yang di Situbondo,” katanya. Kini pembaca HARIAN BANGSA tidak hanya di Jawa Timur, tapi mulai meluas ke Jawa Tengah, terutama wilayah Kudus.
Sementara Abah Muchid menegaskan tujuan audiensi dengan jajaran Polda Jatim selain untuk silaturahim juga ingin menjalin kerjasama ke depan. Komandan Satkornas Banser keempat itu menuturkan bahwa Pagar Nusa adalah banom NU paling lengkap. “Ada laki, perempuan, tua, dan muda yang tidak dibatasi usia,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Pagar Nusa mewadahi semua aliran pencak silat. Karena itu jurusnya tak selalu seragam. “Hanya salam pembukanya aja yang seragam,” kata bendahara IPSI Jatim itu.
Baca Juga: Viral Video Panas Daster Pink Sidoarjo, Polda Jatim Amankan Pemeran Pria
Sedang Husnul Huluq mengatakan bahwa Pagar Nusa sangat strategis sebagai patner kepolisian terutama dalam pengamanan NKRI. Menurut mantan ketua PCNU Gresik tiga periode itu, NKRI bagi NU harga mati. Jadi sesuai dengan visi kebangsaan Polri.
Mantan Sekda Gresik itu bercerita bahwa silat intinya adalah pengendalian jiwa. Ia bercerita saat belajar silat di tempat perguruan yang menaungi. Menurut dia, seorang murid tak langsung diajari silat. Tapi harus melalui proses pengendalian diri. “Selama 40 hari belum diajari silat,” katanya.
Menurut dia, selama 40 hari itu calon pesilat harus membersihkan hati dan jiwa dari unsur-unsur emosi, kebencian, dendam, dan sifat-sifat buruk lainnya. Dengan demikian ketika jadi pendekar ia rendah hati, tak mudah terpancing dan emosi.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Subki merespon semua yang disampaikan rombongan Abah Muchid. “Pokoknya semua aspirasi ini akan saya sampaikan kepada Bapak Kapolda,” kata Akik Subki. Ia mengaku senang dengan semua elemen organisasi dan pergerakan NU karena selalu bernuansa agama sehingga cenderung lebih santun dan berakhlaqul karimah. Ia mencontohkan organisasi buruh NU Sarbumusi. Begitu juga Pagar Nusa. Karena itu ia berharap Pagar Nusa bisa lebih solid dan sukses dalam menjalankan program-programnya ke depan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News