KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah akan memulai pembangunan bandara udara (Bandara) Kediri Jawa Timur pada 2020. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh percepatan pembangunan bandara tersebut. Karena akan punya dampak signifikan untuk mempersempit ketimpangan Utara - Selatan di Jatim.
Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa ketimpangan di Jatim terjadi antara kota dan desa dan antara Utara dan Selatan. Sehingga percepatan pembangunan bandara Kediri diharapkan dapat menstimulisasi pertumbuhan ekonomi baik di sekitar bandara maupun akses ke berbagai destinasi wisata serta berkembangnya sektor perkebunan dan hortikultur di kawasan selingkar Wilis.
Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam
"Mudah-mudahan kehadiran pak Menko Maritim bersama tiga menteri lainnya dapat mempercepat dimulainya pembangunan bandara Kediri. Hal ini juga seiring dengan dimasukkannya salah satu dari tiga prioritas pembangun Jatim adalah selingkar Wilis. Maka dukungan bandara di Kediri akan mempercepat pengembangan selingkar Wilis, baik sektor wisata, UMKM, perkebunan, hortikultur maupun perikanan," jelas Khofifah saat mendampingi Kunjungan Kerja Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman RI, Menteri Perhubungan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, serta Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Grogol Kabupaten Kediri, Sabtu (31/8/2019).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, pembangunan bandara di Kediri ini sudah dalam persiapan akhir. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan ground breaking dibutuhkan sosialisasi secara komprehensif kepada semua stakeholders agar terbangun kesepahaman yang baik terutama untuk menyerap aspirasi masyarakat dan pengembangan wilayahnya ke depan sehingga tercipta sinergitas yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan meyakinkan masyarakat yang hadir, bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak akan merugikan masyarakat. Menurutnya, keberadaan bandara di Kabupaten Kediri ini justru bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar bandara.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Dia memastikan proyek pembangunan bandara akan dimulai pada awal tahun 2020. Selain itu, pembangunan bandara ini juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Kabupaten Kediri berhasil terpilih sebagai daerah yang akan dibangun bandar udara setelah mengalahkan tujuh wilayah lain di Jawa Timur. Rencananya proyek yang akan dikerjakan di Kabupaten Kediri bagian Barat ini mencakup tiga wilayah kecamatan yaitu, Tarokan, Grogol, dan Banyakan.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, serta Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Usai melakukan kunjungan kerja di KSB Grogol, Gubernur Khofifah juga ikut mendampingi rombongan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, bersilaturahim di Pondok Pesantren Lirboyo dan Al Falah Ploso, Kabupaten, Kediri, Sabtu (31/8/2019) sore.
Kehadiran Gubernur Khofifah dan Menko Luhut beserta para menteri disambut hangat, antusias dan penuh kekeluargaan oleh para kiai, pengurus pondok, dan santri baik di Lirboyo maupun Al Falah.
Di hadapan para kiai, Menko Luhut meminta dukungan para kiai atas rencana pembangunan bandar udara (bandara) di Kabupaten Kediri. Karena proyek tersebut merupakan proyek strategis nasional.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
“Saya harap Lirboyo maupun Al Falah ikut mensosialisasikan pembangunan bandara ini sebagai rencana strategis nasional kepada masyarakat. Apalagi, dampaknya terhadap perekonomian akan sangat baik,” tutur Menko Luhut sembari mengimbuhkan bahwa pembangunannya akan dimulai pada awal tahun depan.
Menko Luhut juga menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia telah sesuai dengan target yang ditentukan. Meskipun, diakui kondisi ekonomi dunia sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oleh sebab itu, dirinya juga meminta doa kepada para kiai agar Indonesia dan Pemerintahan Presiden Jokowi selalu aman dan terjaga.
Terkait suasana di Papua, Menko Luhut menegaskan bahwa kondisinya sudah mulai kondusif. Terlebih lagi, pihak-pihak yang terlibat dan terbukti bersalah juga sudah mulai ditindak oleh aparat.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
“Gubernur Khofifah ini kiprahya sangat banyak dan detail dalam menyikapi masalah Papua. Apalagi, beliau merupakan Ketua Muslimat NU sehingga pendekatannya sangat menyeluruh. Karenanya, mari kita juga terus berdoa bersama agar semuanya terus baik,” ungkap Menko Luhut disambut ungkapan setuju dari semua yang hadir. (tim/adv/kominfo/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News