JAKARTA(BangsaOnline) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah berbohong dengan
mengatakan jika Indonesia membeli minyak mentah dari Angola akan
mendapat diskon USD 15 per barel.
"Dari surat terakhir
kesepakatan itu, Angola mematok harga minyaknya sama dengan harga minyak
pasaran internasional," beber pengamat politik anggaran dari Forum
Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi dalam
diskusi bertema 'Prospek Migas Nasional di Bawah Direksi Baru Pertamina'
yang digelar di restoran Dapur Selera, Tebet, Jakarta, Minggu (30/11).
Dia
menantang Presiden Jokowi untuk beli minyak mentah sebanyak-banyaknya
bila memang mendapat diskon dari negara di benua Afrika tersebut.
Menurut
Uchok, kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Angola telah
terjalin, tentunya hal itu akan dimanfaatkan oleh mafia migas guna
meraih keuntungan.
"Kalau benar diskon beli dong minyak yang banyak, terus disimpan di kilang-kilang minyak internasional," jelasnya.
Senada,
pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo
menambahkan bahwa pemerintah harus hati-hati terkait kerja sama yang
belum pasti terjadi. Pasalnya, hal itu bisa menjadi pembohongan publik.
"Menteri
Sudirman Said (ESDM) dan Rini Soemarno (BUMN) harus hati-hati
mengatakan kerja sama minyak ke masyarakat sebelum ada kepastian legal.
Sebaiknya jangan dibuka ke publik dulu," ujarnya.
Menurutnya,
apabila pernyataan pemerintah tidak sesuai dengan fakta, maka masyarakat
akan menilai adanya kebohongan publik. Padahal, itu hanya bagian dari
pencitraan
"Sebagai ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM)
Faisal Basri harus berani usut pembohongan publik yang dilakukan
Menteri ESDM dan Rini soemarno. Termasuk keterlibatan Surya Paloh dalam
jaringan mafia migas," tegas Karyono.
Untuk diketahui, respons
teknis Sonangol Asia pada 20 November 2014 menjawab surat PT Pertamina
per 18 November mengenai Counter To The Proposed Contractual Volume 2015
mengungkapkan bahwa Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina
mengenai diskon USD 15 per barel tidak dapat diberikan. Lantaran, masih
mengacu kepada normal market price.
Sebelumnya, Ketua Umum
Partai Nasdem Surya Paloh sebagai perantara utama kerja sama Sonangol
melalu pengusaha China, Sam Pa, begitu juga Rini Soemarno dan Sudirman
Said menyatakan harga impor minyak mentah dari Sonangol lebih murah USD
15 per barel dari market price. Sehingga, terjadi penghematan hingga 25
persen untuk impor crude oil Indonesia.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News