Konsumen Keluhkan Antrean di Pom Bensin Jember, Pemilik Salahkan Karyawannya

Konsumen Keluhkan Antrean di Pom Bensin Jember, Pemilik Salahkan Karyawannya Antrian bensin mengular di beberapa SPBU di Jember. foto: Tempo

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Beberapa hari belakangan tampak antrean kendaraan bermotor roda empat dan roda dua, di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum () Jember, Jawa Timur. Namun antrean tersebut dinilai tidak wajar, dan hanya terjadi beberapa waktu saja.

Namun demikian, konsumen mengaku mengeluh karena antrean kendaraan tersebut sering membuat macet jalanan dan juga diduga ada permainan antara petugas dengan pembeli.

Baca Juga: Marak Sepeda Motor dengan Tangki Modifikasi Beli BBM Bersubsidi di SPBU Kota Probolinggo

Belakangan diketahui, kendaraan roda empat dan roda dua itu telah dimodifikasi, dan digunakan untuk mengisi BBM khususmya jenis premium, dengan ukuran tidak wajar.

Dari pantauan media, terlihat antrean panjang khususnya di dalam kota. Yakni terjadi di Tegal Besar, Mastrib, dan Sabtuan - Kelurahan Kebonsari.

Khusus penjualan BBM jenis premium di Tegal Besar, menurut pengakuan masyarakat biasanya dilakukan pada malam hari dan sudah terkoodinir dengan rapi.

Baca Juga: Gandeng UPT Metrologi Legal Sidoarjo, Polisi Cek SPBU

"Saat itu saya mau beli BBM jenis premium di Tegal Besar, tapi sama petugas diarahkan ke pompa pengisian BBM jenis pertalit. Anehnya di tempat pengisian BBM jenis Premium lampu mati dan mesin pompa pengisian hidup. Setelah kita dekati, ada salah seorang petugas yang sedang ngisi BBM jenis premium ke jerigen di dalam mobil jenis APV. Kata salah seorang konsumen Irawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (20/11/2019) malam.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, tidak jauh dari , banyak mobil jenis APV dan sepeda montor yang tangkinya sudah dimodifikasi parkir menunggu giliran pengisian BBM jenis premium.

Selain di Tegal Besar, Sabtuan juga sempat dikeluhkan masyarakat karena antrean kendaraan pengisi BBM premium mengular hingga beratus-ratus meter. "Menyebabkan macet dan mengganggu pengguna jalan," katanya.

Baca Juga: Pengawasan Terakhir Sebelum Lebaran, Disperdagin Kota Kediri Tak Temukan Kecurangan di SBPU

Menyikapi hal tersebut, wartawan pun meminta konfirmasi dari DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Jember.

"Terkait persoalan di Tegal Besar, kami pernah menghubungi pemiliknya. Karena banyaknya keluhan lewat sms dan telepon. Tapi katanya owner (pemilik, red), itu ulahnya pegawai. Kok yang disalahkan pemiliknya," kata Ketua Hiswana Migas Jember Pratik saat dikonfirmasi wartawan.

Pratik memahami, bahwa kejadian sama terjadi juga di lainnya. Selain itu juga, pihaknya memahami, bahwa banyak yang jika mengalami penyusutan pada volume BBM di yang harus tanggung jawab karyawan -nya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Polisi di Sidoarjo Tinjau SPBU

"Alasan ini juga yang biasanya disampaikan pemilik , sehingga karyawannya kreatif melakukan aktivitas penjualan BBM dengan cara mereka," imbuhnya.

Untuk masalah lainnya termasuk kemacetan yang sering mengganggu masyarakat, dirinya berjanji akan melakukan koordinasi dengan para pemilik yang berada di bawah naungan DPC Hiswana Migas Jember.

"Secara internal, kami akan mengimbau kepada pemilik untuk melakukan penertiban, pengaturan penjualan premium agar tidak menggangu ketertiban masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyelewengan BBM saat Lebaran, Polresta Sidoarjo Lakukan Pengecekan SPBU

"Terkait sanksi, itu wilayah Pertamina. Kami hanya mengimbau," imbuhnya. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO