PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Lailal Mina Firdaus, mahasiswi asal Kabupaten Pamekasan yang menempuh pendidikan pasca Sarjana di Wuhan mengungkapkan cerita pilu keadaan dirinya dan teman-temannya saat merebaknya virus Corona yang memakan banyak korban, Minggu (02/02/20).
Perempuan asal Desa Teja Timur Kabupaten Pamekasan yang menerima beasiswa dari Pemerintah China sejak September 2018, mengaku sempat ikut terjebak di Wuhan bersama teman-temannya. DIa harus terisolasi akibat virus corona yang sangat mematikan merebak di sana.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Beruntung, saat ini dirinya bersama teman-temannya sudah bisa dievakuasi ke Natuna oleh Pemerintah Indonesia. Dia menyampaikan, bahwa dirinya dan teman-temannya dari Indonesia semua dalam kondisi sehat.
"Saya sedang menempuh pendidikan S2 di Huazhong University of Science and Technology, jurusan Teaching Chinese, sekarang semester 2," tutur Firda panggilan akrab Lailal Firdaus kepada gurunya saat sekolah di MAN 2 Pamekasan melalui WhatsApp.
"Kondisi saya saat ini alhamdulillah sehat, teman-teman WNI yang di sini juga alhamdulillah baik-baik saja, tidak ada yang terkena virus," ungkapnya sambil menunjukkan rasa sedihnya melalui emoji.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Selama di Wuhan, ia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, pemerintah setempat memang melarang keluar dari lingkungan apartemen untuk menghindari infeksi virus corona.
"Kami di sini mulai khawatir dengan kondisi kebutuhan logistik yang mulai menipis, karena di sekitar apartemen tempat tinggal saya hanya 1 atau 2 toko saja yang buka. Itu pun kalau ada bahan makanan, pembeli harus berebutan, namun sering juga gak kebagian. Masker juga mulai langka di sini," ungkap Firda yang S1-nya kuliah di Universitas Brawijaya Malang.
Firda yang tinggal di apartemen dalam kampus harus membeli bahan makanan dan menghematnya untuk kebutuhan beberapa hari.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
"Untuk makanan kami nyetok dan masak sendiri di apartemen. Jadi kalau untuk beli bahan-bahan makanan, kami beli di toko terdekat dari apartemen (masih dalam kampus) karena kami tidak berani kalau keluar kampus," jelas Firda yang merupakan anak seorang guru di Kabupaten Pamekasan.
Selama virus corona merebak, Firda hanya berharap bisa segera kembali ke Indonesia. "Teman-teman WNI yang berada di sini semuanya ingin segera pulang, ingin kembali ke Indonesia agar terhindar dari mewabahnya virus Corona ini. Saat ini kondisi di Wuhan semakin memburuk, jumlah korban tiap harinya meningkat," kata Firda.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah China juga telah mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. "Jadi ini membuat kami di sini semakin panik, terlebih lagi orang tua di rumah semakin khawatir. Makanya kami ingin segera kembali ke Indonesia," tuturnya. (yen/rev)
Baca Juga: Didampingi Pj Bupati, UK Petra Serahkan Proyek Hibah Teknologi Biogas di Taneyan Lanjhang Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News