​Pemkab Pacitan Awasi ASN yang Terlibat Dalam Jaringan Radikalisme

​Pemkab Pacitan Awasi ASN yang Terlibat Dalam Jaringan Radikalisme Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan, Tri Mudjiharto.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ini peringatan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di , utamanya dalam melakukan postingan di jejaring media sosialnya. 

Pasalnya, apapun bentuk tulisan maupun postingan yang diunggah di medsos mereka, tak lepas dari pantauan. Utamanya, mereka yang terindikasi dalam jaringan , yang berpotensi merongrong kedaulatan negara.

Hal tersebut didasarkan pada Surat Edaran (SE) Menteri PAN dan RB No. 137/2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial bagi ASN. 

"Selama ini kita hanya sebatas melakukan pemantauan bersama pihak berwajib. Utamanya satuan intelijen untuk memantau semua aktivitas masyarakat, khususnya para ASN. Namun bagaimana hasilnya, sejauh ini masih tahap pemantauan. Kami belum bisa memberikan informasi atau data apapun terkait hal itu," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan, Tri Mudjiharto di sela-sela prosesi Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-275, Rabu (19/2).

Sementara itu, sebagaimana informasi yang dirangkum media dari sumber yang bisa dipercaya, bahwa saat ini diduga ada belasan ASN lingkup yang terindikasi masuk dalam jaringan .

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Tri Mudjiharto mengaku belum bisa memberikan keterangan. "Kami hanya sebatas melakukan koordinasi. Sepenuhnya itu kewenangan pihak yang berkompeten, yaitu TNI maupun polri," jelasnya.

Ie menjelaskan, ada tiga tingkatan seseorang masuk dalam jaringan . Yang pertama mereka menganggap seseorang atau kelompok yang berbeda keyakinan merupakan kafir dan harus diperangi atau dimusuhi. Fase yang kedua, yaitu kelompok jihad. Yaitu mereka yang berbeda keyakinannya harus dilawan dengan kekerasan atau bahkan membunuhnya. Tindakan tersebut dikamnainya sebagi jihad.

"Dan fase paling puncak yaitu, mereka yang mewacanakan ideologi baru dan bertentangan dengan ideologi yang telah ada," paparnya. (yun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO