Sekdakab Pamekasan Ir. Totok Hartono.
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dari 19 pejabat eselon III tersaring 12 nama pejabat yang akan menduduki 4 kursi di Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Sebelumnya, para pejabat ini sudah melalui seleksi administrasi, pembuatan makalah dan wawancara tehnis (pendalaman) sesuai jabatan yang dipilih.
Sekdakab Pamekasan Ir Totok Hartono mengungkapkan, setelah adanya seleksi, panitia menentukan 12 pejabat yang lolos untuk 4 kursi kepala OPD.
“Berdasarkan hasil rapat Panitia Seleksi Mutasi dan Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan Tahun 2020, pada tanggal 10 Maret 2020, masing-masing menyisakan 3 (tiga) Calon terbaik,” ujar Totok Hartono, Jumat (13/03/20).
Selanjutnya Totok Hartono, selaku Ketua Panitia Seleksi Mutasi dan Sekeksi Terbuka JPT Pratama menjelaskan, 12 nama tersebut masih menunggu rekomendasi dari KASN dan yang akan menentukan menjadi hak prerogatif bupati Pamekasan.
“Selanjutnya semuanya itu keputusannya ada di tangan bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian,” pungkas mantan kadis PUPR ini.
Inilah 12 nama yang lolos sebagai calon Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang akan mengisi 4 kursi kepala di OPD kabupaten Pamekasan yang ada di web kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pamekasan.
1. Kursi Kepala Dinas Pendidikan, yakni Akhmad Zaini saat ini menjabat sebagai Kabag Kesra dengan raihan nilai tertinggi, disusul Munapik yang menjabat Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan serta Halifaturrahman, Kabid Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
2. Kursi Jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, yakni Kusairi yang masih menjabat Sekretaris Satpol PP, kemudian Endi Sutrisno saat ini di Sekretaris Dispendukcapil, dan Amirul Yusuf.
3. Kursi Kepala Badan Keuangan Daerah terdapat nama Sahrul Munir, Saudi Rahman, dan Bachtiar Effendi.
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan diperebutkan, Cahya Wibawa, juga R. Mohammad Syaiful Amin, dan Ika Agustinah. (yen/ian)
