Antisipasi Puncak Penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim Siapkan Skema Mitigasi

Antisipasi Puncak Penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim Siapkan Skema Mitigasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) (Jatim) menyiapkan berbagai skema mitigasi guna mengantisipasi puncak penyakit akibat virus Corona (COVID-19).

Seperti diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi penyebaran akan mengalami puncaknya pada Juli 2020. Diprediksi, penyebaran akan mencapai 106.287 kasus.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Sedikitnya, 75 rumah sakit rujukan telah disiapkan untuk menampung pasien di 38 Kabupaten/Kota Se-. Pemprov juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengantisipasi prediksi tersebut.

“Jumlah RS Rujukan bertambah signifikan dari sebelumnya yang hanya sebanyak 44 RS Rujukan. Namun demikian saya berharap prediksi (BIN-red) itu tidak terjadi,” ungkap Gubernur Jatim, Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (4/4).

Dengan tambahan jumlah rumah sakit rujukan tersebut, kata , maka kini total ada sebanyak 2.351 bed isolasi yang siap menampung pasien covid-19. Bed isolasi tersebut terdiri dari 950 ruang observasi, 633 pengembangan ruang isolasi bertekanan negatif, 488 ruang isolasi tanpa tekanan negatif, 224 ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator, dan sebanyak 56 ruang isolasi negatif dengan ventilator. Insya Allah terus berkembang seiring dengan persiapan beberapa rumah sakit yang siap melayani pasien .

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

“Kalau khusus bed isolasi saja, angkanya terus naik. Kalau dibandingkan tanggal 21 Maret lalu, kita total ada 1.613 bed. Kemudian tanggal 26 Maret bertambah lagi menjadi 1.875 bed, dan per 2 April total bed isolasi kita ada 2.351 bed. Kalau ditotal jumlah bed isolasi dan bed non isolasi RS rujukan kita saat ini mencapai 13.357 bed dan Insya Allah terus ditambah untuk maksimalisasi mitigasi ,” papar .

Selain skema penambahan rumah sakit rujukan, lanjut , juga menyiagakan ribuan tenaga medis. Kurang lebih dari 75 rumah sakit rujukan tersebut memiliki sebanyak 152 orang dokter paru, 346 dokter penyakit dalam, 209 dokter anestesi dan 1.275 orang dokter umum. Selain itu, juga di dukung oleh relawan-relawan mahasiswa tenaga kesehatan saat ini mencapai sebanyak 1.862 orang.

“Kami juga merangkul berbagai organises profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, IAKMI dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada pasien dengan . Dengan demikian, kedepan terdapat 14.438 orang dokter yang potensial untuk turut serta terjun dalam gotong royong melawan pandemi ini,” terang .

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Sementara untuk tenaga perawat, tambah , Jatim memiliki 33.377 orang perawat yang berpotensi untuk turut bisa di gandeng di Jatim dalam perawatan pasien dengan .

Hingga tanggal 3 April 2020, jumlah pasien positif di Jatim ada sebanyak 152 orang, untuk PDP ada sebanyak 717 orang, dan ODP ada sebanyak 9.435 orang.

“Skema mitigasi ini sebagai bagian dari upaya memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat. Saya tetap berharap badai ini bisa segera berakhir dan masyarakat kembali hidup aman dan tenteram. Ikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup betsih dan sehat,” katanya. (tim)

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO