SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kegiatan perdagangan di Pasar Keputran menjadi sorotan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur. Pasalnya di tengah wabah corona saat ini, kegiatan perdagangan di pasar induk tersebut masih ramai namun kurang memperhatikan physical distancing serta sebagian besar tanpa masker.
Bahkan pedagang pasar maupun pembeli di Pasar Keputran tidak menerapkan protokol kesehatan di tengah wabah covid-19. Misalnya tidak menggunakan masker, dan tidak menjaga jarak.
BACA JUGA:
- Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
- Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
- Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Maka, secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menurunkan tim untuk melakukan patroli berskala besar di pasar tersebut sembari sosialisasi dan membagikan masker, vitamin C, dan juga handsanitizer pada para pedagang dan pembeli di Pasar Keputran.
Para pedagang juga diingatkan untuk menerapkan physical distancing dalam mengatur lapak-lapak penjualan saat dilakukan kegiatan perdagangan serta tidak lupa pakai masker.
“Ini adalah bagian dari patroli berskala besar yang kita lakukan bersama lintas sektor untuk mencegah penyebaran covid-19 di Jawa Timur. Saya mendapatkan informasi bahwa di pasar-pasar tradisional kita masih belum maksimal menerapkan protokol kesehatan di tengah wabah covid-19, maka kita mulai semalam melakukan pembagian masker, handsanitizer dan juga vitamin C di pasar secara bertahap,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/4).
Tim Gugus Tugas juga melakukan patroli berskala besar di titik keramaian dengan sasaran pasar mulai Kamis (16/4) malam. Selain Pasar Induk Keputran, sejumlah pasar trandisional lain di Jatim juga akan menjadi sasaran.