​Dorong Efektivitas PSBB Malang Raya, Khofifah Tinjau Kampung Tangguh Cempluk Malang

​Dorong Efektivitas PSBB Malang Raya, Khofifah Tinjau Kampung Tangguh Cempluk Malang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersamap Bupati Malang Sanusi di Kampung Cempluk yang tepatnya berada di Jalan Dieng Atas Sumberejo Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. foto: ist/ bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Sehari menjelang berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa kembali mengunjungi Kampung Tangguh di Kabupaten Malang.

Kali ini, bersama dengan Bupati Malang HM. Sanusi dan Forkopimda Kabupaten Malang, Kampung Tangguh yang dikunjungi yaitu Kampung Cempluk, yang tepatnya berada di Jalan Dieng Atas Sumberejo Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Gubernur mengapresiasi terbentuknya kampung tangguh yang ada di wilayah Malang Raya. Dirinya menyampaikan bahwa kampung tangguh adalah bentuk kesiapsiagaan dan kemandirian menghadapi bencana alam maupun non alam. Termasuk yang saat ini terjadi, pandemi Covid19.

"Terima kasih Bapak Bupati, Bapak Danrem, Kapolres, Dandim, Camat, Kades, dan RW-RT atas inisiasinya membentuk kampung tangguh," Kata saat menyampaikan sambutan di Balai desa Kalisongo kecamatan Dau, Sabtu (16/5) siang.

Kampung Cempluk sendiri, juga merupakan salah satu kampung tangguh yang menjadi inisiatif dan partisipatif warga kampung berbasis RW yang diinisiasi oleh Universitas Brawijaya, TNI-Polri, dan Pemkab Malang. Sehingga, kampung itu memiliki kesiapsiagaan dan kemandirian yang komprehensif dalam menghadapi bencana baik alam maupun non alam seperti pandemi .

Jelang pemberlakuan PSBB besok, Kampung Cempluk telah memiliki beberapa inovasi penanganan yang terangkum dalam tujuh ketangguhan. Dengan rincian kecukupan logistik, SDM, tangguh kesehatan, tangguh informasi, keamanan, dan ketertiban, tangguh budaya, psikologi.

Di sisi ketangguhan logistik, Kampung Cempluk menyediakan lumbung pangan yang akan membantu mencukupi kebutuhan logistik untuk 1.560 warga yang terbagi dalam 400 KK. Selain itu warga sekitar juga terus mendapat sosialisasi untuk sadar dan waspada menghadapi pandemi . Termasuk menyediakan thermal gun, tertib pemakaian masker, dan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

Atas semua inisiatif yang dilakukan Kampung Cempluk, Gubernur mengharapkan ini mampu menjadi salah satu role model kampung yang komprehensif dalam menghadapi bencana non alam yang saat ini terjadi di Jawa Timur. Apalagi, ini merupakan perwujudan sinergi pentahelix, kerjasama antara masyarakat, pemerintah, pengusaha, media dan perguruan tinggi.

"Kami ingin mendapat detail plan, bagaimana pola ini dapat diterapkan di Jawa Timur. Utamanya, di Surabaya Raya yang saat ini tengah melaksanakan PSBB tahap dua,"ucapnya.

Orang nomor satu di Jawa Timur ini menjelaskan, point ketangguhan psikologi yang ada di Kampung Cempluk perlu diadaptasi di seluruh wilayah Jawa Timur. Ini penting, karena untuk dapat mengurai beban psikologi masyarakat utamanya para ibu yang harus mampu memastikan ketahanan keluarganya terjaga di masa pandemi .

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO