Pemprov Jatim Bantu Sembako-Uang ke 1.900 Warga Jatim di Jabodetabek yang Tak Mudik

Pemprov Jatim Bantu Sembako-Uang ke 1.900 Warga Jatim di Jabodetabek yang Tak Mudik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberangkan bantuan. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi terus melakukan penyisiran terhadap warganya yang ada di kawasan Jabodetabek.

Berdasarkan deteksi dari radar bansos yang dimiliki Pemprov , per hari ini ada sebanyak 1.900 warga yang ada di Jabodetabek, tertahan tidak bisa mudik dan terdampak secara ekonomi karena covid-19.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Pemerintah Provinsi mengirimkan bantuan berupa sembako dan juga mengirimkan uang bansos sebesar Rp 200.000 per bulan pada 1.900 warga Jatim terdampak covid-19 yang ada di Jabodetabek, Senin (18/5).

Total nilai bantuan sembako yang dikirimkan ke Jabodetabek adalah 1.900 paket sembako dan uang jaring pengaman sosial atau bansos senilai Rp 372,6 juta.

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

"Pemberangkatan bantuan paket sembako ini adalah untuk warga di Jabodetabek, yang kondisinya mereka kini tak mudik dan ekonominya terdampak covid-19, maka kita ingin memberikan sapaan dalam bentuk sembako dan juga bansos senilai Rp 200 ribu per bulan, yang kami berikan sampai tiga bulan," kata Gubernur Indar Parawansa, saat memberangkatkan truk sembako ke Jabodetabek dari Gedung Grahadi.

Bantuan sebanyak 1.900 paket tersebut diberangkatkan menggunakan truk fuso untuk dikirim menuju Jabodetabek. Nantinya sembako itu akan disalurkan bagi penerima yang sudah terdata di .

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Lebih lanjut disampaikan Kalaksa BPDB Provinsi Suban Wahyudiono, sebanyak 1.900 warga yang ada di Jabodetabek tersebut 347 orang di antaranya adalah warga Jatim di Jabodetabek yang mendaftar dalam radar bansos.

Kemudian sebanyak 1.553 orang lainnya adalah warga yang tergabung dalam paguyuban-paguyuban perantau di Jabodetabek. Misalnya paguyuban pedagang soto, pedagang sate, yang terkomunikasikan masih bertahap di sana.

"Pesan dari ibu gubernur adalah setiap mereka disalurkan bantuan uang senilai Rp 200 ribu per bulan, dalam tiga bulan ke depan, kemudian juga ditambahi dengan sembako 5 kg beras, gula pasir, satu liter minyak goreng dan juga telur sepuluh butir dan 10 bungkus mie," kata Suban.

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

Jika masyarakat yang belum terdaftar dalam radar bansos namun ternyata membutuhkan intervensi dari Pemprov maka akan terus disisir dan diberikan bantuan yang dibutuhkan.

Pemberangkatan sembako dan uang bantuan senilai Rp 200.000 untuk 1.900 warga Jatim di Jabodetabek hari ini adalah bulan pertama. Dan masih akan dilakukan di bulan kedua dan ketiga.

"Saat ini Pemprov Jatim memberikan bantuan pada warga kita yang ada di Jabodetabek karena mereka kini tidak bisa mudik, dan sedang dalam penerapan PSBB," kata Suban.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Selain memberikan bantuan pada warga Jatim yang ada di luar provinsi, juga memberikan bantuan yang sama bagi warga non KTP Jatim dan sedang ada di Jatim dan terdampak covid-19. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO