​Gelar Munajat Covid-19 Lagi, Kiai Asep: Jangan Ngerumpi dan untuk Popularitas

​Gelar Munajat Covid-19 Lagi, Kiai Asep: Jangan Ngerumpi dan untuk Popularitas Para kiai saat salat malam untuk ikhtiar menghilangkan covid-19 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (18/6/2020) malam. foto: MMA/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penyebaran covid-19 di Jawa Timur masih cukup tinggi. Yaitu 8.917 terkonfirmasi positif virus corona. Yang meninggal 664 orang, dan yang sembuh 2.459 orang. Dari seluruh kota dan kabupaten di seluruh Jawa Timur, Kota Surabaya merupakan kasus covid-19 terbesar. Yaitu 4.383 kasus. Kini Surabaya bersama Sidoarjo dan Gresik berstatus transisi new normal.

Karena itu, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag kembali menggelar Munajat bersama para kiai dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, agar penyebaran covid-19 di tiga daerah tersebut melandai dan berhenti sama sekali. Munajat itu berupa 12 rakaat dengan 6 kali salam dan istighatsah serta doa bersama. Munajat itu digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (18/6/2020) malam.

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag (kanan berbaju putih) dan Syaikh Barkawy dari Universitas Al-Azhar Mesir. foto: MMA/bangsaonline.com)

Hadir dalam Munajat itu, antara lain, Prof. Dr. KH. Ridwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah Surabaya dan mantan Rektor Uinsa Surabaya), Dr KH Ahrar Mukarrom (Ketua Senat Uninsa Surabaya), KH. Muhamad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur), Dr. KH. M. Sujak (Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya).

Kemudian, KH. Ahyar (Surabaya), Syaikh Barkawy (guru tugas dari Universitas Al-Azhar Mesir), KH. Munif (Sekretaris Umum MUI Kota Surabaya), KH Muchlis Muhsin (pengasuh Ponpes Al-Anwar Bangkalan), KH Abdul Manaf (mantan ketua PCNU Sidoarjo), KH Ahmad Sururi (Ketua Pergunu Jawa Timur) dan para kiai lain.

Menurut Kiai Asep, acara Munajat ini untuk mengawal masa transisi new normal agar Surabaya Raya bisa memasuki new normal life. “Kita harus memasuki kehidupan normal baru, tapi mengikuti protokol kesehatan,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO