SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekretariat DPRD Jawa Timur menggelar rapid test, Senin (22/6). Rapid test ini diikuti Aparatur Sipil negara (ASN), staf, dan pengamanan dalam (pamdal) yang berjumlah sekitar 250 orang.
"Kegiatan ini adalah program Pemerintah Provinsi. Semua OPD harus melakukan rapid test," kata Sekretaris DPRD Jatim, Andik Fadjar Tjahjono ketika ditemui di sela acara.
BACA JUGA:
- Ketua KNPI Sampang Duduki Kursi DPRD Jatim
- Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
- Sampaikan LKPJ 2023, Adhy Karyono: Kinerja Pemprov Jatim Naik 0,07 Persen Mencapai 97,77
- Pj Gubernur Jatim Beberkan Potensi Energi saat Sampaikan Nota Penjelasan Usulan Raperda RUED
Adapun target pelaksanaan rapid test kali ini menjangkau para karyawan di lingkungan Sekretariat DPRD Jatim, pamdal, hingga petugas kebersihan (cleaning service).
"Total yang ikut rapid test berjumlah sekitar 250 orang," terang Andik.
Orang nomor satu di Sekretariat DPRD Jatim ini mengungkapkan, apabila ditemukan ada yang hasil pemeriksaannya reaktif, maka akan dilanjutkan dengan swab test dan karantina.
"Bisa karantina mandiri kalau tempat tinggalnya dirasa memenuhi syarat. Kalau tidak, maka bisa di lokasi yang telah disiapkan Pemprov, sepeeti di BPSDM," imbuhnya.
Kegiatan rapid test tersebut diharapkan dapat mengantisipasi penularan Covid-19. Namun tidak mengganggu kinerja kedewanan.
Andik menambahkan bahwa jadwal kedewanan hingga saat ini berjalan sesuai protokol kesehatan. Di antaranya mulai dari rapat paripurna, rapat dengar pendapat, hingga kunjungan kerja.
"Semua kegiatan di lingkungan dewan tetap berjalan normal dengan mengacu pada protokol kesehatan, seperti physical distancing. Karena itu anggota Dewan yang ikut paripurna dibatasi," pungkas birokrat kelahiran Madiun ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News