KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna menekan populasi hama tanaman, puluhan warga Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Lingkungan dan Satwa Asli (Kopling) melepaskan satwa predator ke alam bebas.
Aksi kepedulian terhadap lingkungan ini bermula dari keluhan masyarakat Desa Mlati yang mayoritas petani. Mereka mengaku hasil penennya menurun akibat serangan hama tanaman.
BACA JUGA:
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
- Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
- Musim Hujan, Setidaknya Terdapat Tiga Titik Terjadi Longsor di Lereng Wilis Kediri
- Pantau Pospam Mudik Lebaran di Simpang Empat Mengkreng Kediri, Bupati Dhito Siapkan ATCS
Petani Desa Mlati dipusingkan oleh hama yang menyerang tanaman padi mereka. Mulai dari jenis ulat, belalang, dan tikus. Petani pun tidak dapat menikmati hasil panen karena tersedot oleh besarnya biaya pengendalian hama secara kimiawi.
Bermula dari kegalauan kaum petani tersebut, komunitas yang telah berdiri setahun terakhir ini menginisiasi upaya pengembalian ekosistem alami. Caranya dengan melapaskan satwa pemangsa hama. Dalam aksi kali ini melibatkan dari lintas komunitas, karang taruna, kelompok tani, serta segenap aparatur pemerintah desa setempat.
Dengan mengambil tempat di seputar areal persawahan desa, segenap pegiat lingkungan ini melepaskan berbagai satwa ke alam bebas. Ada seratusan jenis hewan yang mereka kumpulkan secara swadaya. Mulai dari berbagai jenis burung pemakan ulat dan belalang, musang, biawak, dan ulang sebagai musuh tikus.
"Kami memandang hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan ekosistem. Populasi hewan pemangsa telah berkurang karena adanya perburuan secara liar,” kata Imam Saifudin, Ketua Kopling, Minggu (28/6).