​Kembali Kunjungi Surabaya, Menkes Kejutkan Risma dan Pengunjung Pasar Genteng

​Kembali Kunjungi Surabaya, Menkes Kejutkan Risma dan Pengunjung Pasar Genteng Wali Kota Risma saat mendampingi Menkes Terawan mengunjungi Pasar Genteng. (foto: YUDI A/ BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com (Menkes) Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto kembali mengunjungi Surabaya setelah sebelumnya datang bersama Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo bulan Juni lalu.

Kedatangan Menkes dr. Terawan pada Kamis (2/7/2020) ini cukup spesial karena tak memberi tahu sebelumnya kepada pihak pemkot khususnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Setelah tiba di Balai Kota Surabaya, Menkes Terawan bergegas masuk ke dalam Gedung Balai Kota Surabaya. Melihat itu, Wali Kota Risma yang tengah berada di Dapur Umum mengaku kaget melihat Menkes datang bersama rombongannya itu.

“Saya kaget Bapak (Menkes) rawuh (datang). Saya kok tidak diberi tahu. Jadi ya begini sudah beberapa bulan saya ngantornya di luar begini,” ujar Risma menjelaskan kerjaannya selama ini.

Sembari tertawa, Menkes Terawan mengungkapkan bahwa ini adalah bagian dari surprise (kejutan). Ia pun menyaksikan kerja Wali Kota Risma di Dapur Umum itu. Tanpa menunggu lama, Risma memaparkan yang sedang dilakukannya, yakni upaya pemutusan mata rantai Covid-19 dengan melihat map (peta) sebaran di setiap kelurahan.

“Jadi begini lho pak. Kami punya petanya dan kami tahu sebarannya di mana saja, sehingga ini yang kami lakukan kalau ada warga yang terkonfirmasi, maka kami blokir lokal di wilayah itu,” paparnya sambil menunjuk peta sebaran di atas meja kerjanya.

Melihat apa yang sedang dilakukan Risma, dr. Terawan mengungkapkan bahwa kinerja yang seperti inilah yang diminta Presiden RI, Joko Widodo. “Ini kan sama seperti yang diminta Pak Presiden. Ini seperti operasi militer. Luar biasa Bu Risma,” ungkapnya sembari melihat peta sebaran.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan bahwa protokol kesehatan di berbagai bidang juga semakin diperketat. Seperti yang terjadi di pasar tradisional. Ia mengungkapkan baik pedagang dan pembeli wajib disiplin. Bahkan, saat transaksi pembayaran pun mereka dipastikan tidak boleh bersentuhan fisik.

“Setiap pedagang sudah melakukan transaksi keuangan pakai nampan. Jadi supaya tak bersentuhan. Lalu ada tirai antara pedagang dan pembeli. Biar aman,” jelasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO