​Sempat Ditunda, Zikir Bersama Majelis Ta'lim Roudlotus Salaf Akhirnya Terselenggara di Bangil

​Sempat Ditunda, Zikir Bersama Majelis Ta Suasana majelis zikir di kediaman Habib Umar.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Majelis Ta'lim Roudlotus Salaf, Habib Umar Assegaf geram atas tindakan Pemerintah Desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, Kabupaten yang menunda jemaahnya untuk menggelar zikir bersama. Terpaksa, kegiatan tersebut akhirnya dipindahkan ke kediamannya di Kauman, Kelurahan Bendo Mungal, Kecamatan Bangil, Kabupaten .

Habib Umar mengatakan bahwa ini zikir bersama dan tujuannya minta kepada Allah supaya diselamatkan dari virus corona. "Supaya diselamatkan bangsa ini dari segala macam musibah, dijadikan negara yang damai dan aman. Kok malah dibatalkan, tanpa ada konfirmasi dengan kami juga, ada apa ini," ujarnya saat jumpa pers di kediamannya, Minggu (5/7/2020) dini hari.

Menurutnya, sebelum acara itu terselenggara, H-5 panitia sudah memberi surat pemberitahuan kepada pemerintah desa dan kepolisian setempat, namun acara tersebut ternyata tak mendapat izin.

Dia menjelaskan bahwa penundaan kegiatan pengajian oelh pemerintah desa setempat dikarenakan suasana pandemi corona, dan kebetulan warga sekitar ada yang dikabarkan positif. Namun yang bikin kecewa Habib Umar dan jemaahnya itu adalah tentang penundaan acara secara sepihak. Sebab, pada H-2 pemerintah desa mengadakan rapat untuk penundaan acara tersebut, namun tak mengundang pihak panitia majelis zikir.

Padahal panitia sudah menyiapkan tenda, lampu, 4.000 konsumsi (nasi bungkus), dan peralatan lainnya. Untuk menghindari kekecewaan jemaahnya, akhirnya Habib Umar menggelar acara tersebut di kediamannya.

"Bayangkan, panitia sudah menyediakan konsumsi 4 ribu nasi bungkus, terop (tenda), lampu, dan segala macam, ternyata dibatalkan. Akhirnya banyak warga yang kecewa. Selaku pimpinan majelis, saya tidak menginginkan adanya polemik, " terang Habib Umar.

Sebelum acara tersebut digelar di kediamannya, Habib Umar sudah menghubungi Polda Jatim, yakni Direktur Intelijen Polda Jatim, Slamet. "Kata Pak Slamet, 'kami hanya ikut perintah atasan Bib, yang punya wewenang terkait mengizinkan kegiatan itu adalah Gugus Tugas Covid-19'," ujar Habib Umar menirukan ucapan Direktur Intelijen Polda Jatim tersebut.

Selain Direktur Intelijen Polda Jatim, Habib Umar juga menghubungi Polres , tapi belum ada respons. "Terus saya itu mau diapakan, ngadain zikir gak diperbolehkan, sebenarnya pemerintah itu harus mengedepankan kepentingan bangsa. Karena zikir ini untuk mendoakan bangsa ini supaya terhindar dari bencana, maksiat, perpecahan, dan wabah penyakit," tutupnya. (afa/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO