​50 Persen Produk Domestik Regional Disumbang Koperasi-UMKM, Harus Percepat Transformasi Digital

​50 Persen Produk Domestik Regional Disumbang Koperasi-UMKM, Harus Percepat Transformasi Digital Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa meminta di Jawa Timur mempercepat transformasi layanan digital guna menghadapi era new normal.

Menurut , pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan kebiasaan di tengah masyarakat. Di antaranya peredaran uang kartal yang terus melambat akibat masyarakat beralih ke uang digital. Selain itu, masyarakat juga lebih memilih belanja secara online sebagai respons atas anjuran pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

Pandemi Covid-19, kata dia, harus dijadikan momentum bagi untuk masuk kedalam ekosistem digital. Apalagi, kesadaran masyarakat dan konsumen mengenai higienitas makin tinggi sehingga pembenahan dengan digitalisasi merupakan upaya nyata untuk memperkuat daya saing mereka agar bisa masuk ke pasar yang lebih luas dan modern.

"Koperasi harus berpacu dengan situasi ini, jangan sampai terlambat. Segera beradaptasi ke layanan digital," ungkap di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/7).

mengakui, memang tidak mudah melakukan perubahan secara cepat. Namun, optimistis di Jawa Timur mampu melakukan hal tersebut karena merupakan tuntutan wajib di era sekarang.

memaparkan, bagi roda perekonomian Jawa Timur, dan memegang peranan sangat penting. Lebih dari 50 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim disumbang oleh dan . Jumlah aktif di Jatim tercatat ada sebanyak 21 ribu dan 9,78 juta .

"Jadi memang potensi di Jatim ini sangat luar biasa. Tidak ada pilihan lain selain sesegera mungkin bangkit dan beralih seluruh aktivitas ke ranah digital. Agak gagap diawal adalah hal biasa. Intinya, harus adaptif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif," imbuhnya.

Dalam momen peringatan Hari Koperasi Nasional ke-73 tahun 2020 ini, juga mengajak pelaku dan untuk mencari celah dan menangkap berbagai peluang baru ditengah pandemi Covid-19. Khususnya yang bergerak di sektor riil seperti produksi, jasa, pemasaran, dan sektor riil lainnya. Langkah ini, menjadi salah satu strategi bagi untuk tetap eksis ditengah pandemi dan persaingan global.

"Banyak peluang yang bisa ditangkap dan dieksekusi sehingga bisa memperoleh peluang berlipat. Koperasi harus buat produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Jemput bola, jangan tunggu bola datang," tuturnya.

Lebih jauh berharap Koperasi dapat berperan menjadi buffer (penyangga) kekuatan ekonomi bangsa Indonesia dengan menjadi jaring penyelemat - agar bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO