SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk menjenguk korban pencabulan beberapa waktu lalu. Empat orang korban ini masih di bawah umur yang berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan ia akan terus melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada para korban tersebut. Jika psikolog dinilai belum bisa memulihkan trauma korban, maka ia ada mendatangkan psikiater untuk melakukan pendampingan.
BACA JUGA:
- Polisi Tahan Kader PSI Sekaligus Ketua Jogo Suroboyo Gubeng atas Kasus Pencabulan dan Penyekapan
- Sekap dan Cabuli Gadis di Panti Asuhan, Ketua Jogo Suroboyo Gubeng Ditangkap
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
“Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog. Dan jika belum bisa, nanti juga perlu psikiater,” kata Risma seusai menemui Korban, Sabtu (11/7).
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Menurutnya, beberapa korban tersebut juga tidak memiliki akta kelahiran yang nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.
“Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orang tuanya,” ucapnya.
Tidak hanya itu, nantinya, anak yang tidak memiliki orangtua tersebut akan tinggal di selter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan di sekolahkan. “Ada yang sudah meninggal orang tuanya mungkin nanti bisa tinggal di sana,” tegasnya.